DPD #48

Protest meeting. Ini adalah metode #48 dari 198 metode nirkekerasan a la Gene Sharp. Ia termasuk dalam kategori protes dan persuasi.
.
Ketika sekelompok orang tidak dilibatkan dalam pengambilan kebijakan, mereka dapat mengorganisir pertemuan protes. Di sini, mereka membicarakan secara rinci mengapa kebijakan yang ada perlu ditolak atau diubah.
.
Sebagai bagian dari gerakan “Occupy,” warga Amerika Serikat melakukan pertemuan protes di berbagai tempat publik. Di sini, mereka membicarakan aneka kebijakan seputar redistribusi ekonomi, skema pajak, program kesejahteraan, dan sebagainya. Melalui pertemuan protes ini, mereka menunjukkan bahwa kebijakan yang berlaku saat itu tidak diambil secara inklusif, dan karenanya tidak menjawab persoalan nyata di kalangan masyarakat.
.
Apakah kamu sudah pernah berpartisipasi dalam pertemuan protes?

#DamaiPangkalDamai #Nirkekerasan #Nonviolence #GeneSharp

DPD #49

Camouflaged Meeting of Protest. Ini adalah metode ke #49 dari 198 metode nirkekerasan a la Gene Sharp. Ia termasuk dalam kategori protes dan persuasi.

Tidak semua pertemuan protes bisa dilakukan secara terbuka. Beberapa harus dilakukan secara terselubung, dengan kedok kegiatan olah raga, kesenian, keagamaan, dll. Sesuatu yang dari luar nampak sebagai kegiatan amal atau jamuan makan, bisa jadi merupakan pertemuan konsolidasi aksi protes tertentu.

Pada tahun 1959, dalam bayang-bayang represi rezim otoriter Rafael Leonidas Trujillo, aktivis pro-demokrasi di Republik Dominika mengorganisir gerakan penggulingan rezim Trujillo secara diam-diam. Gerakan yang dinamakan “Gerakan 14 Juni” ini merekrut anggota serta simpatisan secara terselubung. Para aktivis menggunakan pertemuan-pertemuan publik sebagai kedok untuk menyebarkan pamflet atau poster, serta untuk mengkonsolidasi aksi.

Apakah kamu pernah hadir dalam pertemuan-pertemuan yang terselubung? Apa yang membuatmu harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi?

#CamouflagedMeetingOfProtest #DamaiPangkalDamai #GeneSharp#Nirkekerasan #Nonviolence

DPD #50

Teach-ins. Ini adalah metode #50 dari 198 metode nirkekerasan a la Gene Sharp. Ia termasuk dalam kategori protes dan persuasi.a

Melalui teach-ins, warga, praktisi, dan pakar mengajari satu sama lain hal-hal yang berkaitan dengan isu yang sedang diperjuangkan. Di situ, mereka bertukar cara pandang dan/atau mendorong pandangan alternatif terhadap ide yang hegemonik.

Di tahun 2013, sekelompok mahasiswa dari University of Oregon membentuk gerakan Divest UO yang bertujuan mendesak Dewan Pembina universitas supaya berhenti berinvestasi pada industri bahan bakar fosil. Dalam menggalang dukungan, para aktivis sering menggelar teach-in guna memberikan paparan bahwa berhenti berinvestasi pada perusahaan minyak dan gas adalah hal yang penting. Di tahun 2016, Dewan Pembina University of Oregon akhirnya sepakat melakukan divestasi.

Pernahkah kamu terlibat dalam teach-ins? Bagaimana pertemuan tersebut memperkaya pengetahuanmu soal isu yang tengah diperjuangkan?

#DamaiPangkalDamai #Nonviolence #Nirkekerasan #GeneSharp #TeachIns

DPD #51

Walk-outs. Ini adalah metode #51 dari 198 metode nirkekerasan a la Gene Sharp. Ia termasuk dalam kategori protes dan persuasi.

Berjalan keluar dan meninggalkan tempat ketika acara belum bubar bisa menjadi salah satu cara menunjukkan perlawanan. Ini biasa dilakukan sebagai penolakan terhadap orang lain yang hadir di acara tersebut atau terhadap bahasan yang diusung.

Pada tahun 2018, siswa dan guru di berbagai kota di Amerika Serikat menyelenggarakan “national walkouts.” Mereka keluar dari ruang belajar-mengajar dan/atau lingkungan sekolah sebagai protes dari gagalnya negara dan sistem pendidikan menyediakan lingkungan belajar yang aman bagi siswa dan guru.

Pernahkah kamu melakukan WO sebelumnya? Apa yang mendorongmu melakukan itu?

#DamaiPangkalDamai #WalkOuts #GeneSharp #Nirkekerasan#NonViolence

DPD #52

Silence. Ini adalah metode #52 dari 198 metode nirkekerasan a la Gene Sharp. Ia termasuk dalam kategori protes dan persuasi.

Keengganan bersuara dan sikap tidak merespon atau menunjukan ekspresi merupakan salah satu bentuk aksi yang dapat dilakukan guna menyatakan penolakan terhadap sesuatu atau seseorang. Supaya lebih efektif, aksi diam sering digabungkan dengan metode lain, misalnya pawai, pendudukan nirkekerasan, dan mogok makan.

Pada bulan Juni 2018, puluhan mahasiswa Universitas Negeri Semarang melakukan serangkaian aksi memprotes uang pangkal. Karena tidak ditemui langsung oleh rektor, mahasiswa memodifikasi protesnya dengan melakukan juga aksi diam.
Ketika didatangi, disapa, dan ditanya oleh staf rektorat, mahasiswa memutuskan diam dan tidak memberikan keterangan apapun. Mereka diam karena merasa rektorat tidak ada itikad baik mendengarkan tuntutan mereka.

Pernahkah kamu melakukan aksi diam? Kepada siapa kamu melawan?

#Silence #DamaiPangkalDamai #GeneSharp #NonViolence #Nirkekerasan

DPD #22

Protes dengan Melepas Pakaian (Protest Disrobing). Ini adalah metode #22 dari 198 metode nirkekerasan a la Gene Sharp. Ia termasuk dalam kategori protes dan persuasi.

Salah satu cara efektif melakukan protes adalah dengan membuka pakaian di depan umum. Ini tentu saja menarik perhatian publik dan membuka ruang perdebatan mengenai isu yang diangkat.

Sekilas, metode ini paling pas untuk protes-protes yang berkaitan dengan hak atau otonomi akan tubuh. Meski demikian, ia sering juga digunakan pada isu lain, dengan tujuan spesifik yaitu menggarisbawahi militansi para aktivisnya serta membuat lawan malu atau segan “menangkap” atau “membubarkan secara fisik” para aktivis.

Bertelanjang dada adalah metode protes andalan FEMEN. Mereka memilihnya karena tubuh dipandang dapat melawan ketidakadilan. Terlepas dari isu-isu anti-patriarki, FEMEN aktif memprotes penyelewengan pemerintahan, kesemuanya dengan bertelanjang dada. Di antara politisi dunia yang pernah mereka protes meliputi Vladimir Putin (Rusia), Silvio Berlusconi (Italia), Milos Zeman (Ceko), Recep Tayyip Erdogan di (Turki).

Pernahkah kamu menjumpai aksi serupa? Apakah aksi itu membuatmu menaruh perhatian pada isu yang diangkat?

#DamaiPangkalDamai #GeneSharp #Disrobing #NonViolence#Nirkekerasan

DPD #54

Turning one’s back. Ini adalah metode #54 dari 198 metode nirkekerasan a la Gene Sharp. Ia termasuk dalam kategori protes dan persuasi.

Membelakangi lawan adalah salah satu cara efektif mempertontonkan penolakan terhadap lawan atau idenya.

Pada unjuk rasa 2 Mei 2015, mahasiswa Universitas Gadjah Mada secara kompak membelakangi rektor saat ia menyampaikan jawaban terhadap tuntutan mahasiswa. Mahasiswa membalikkan badan karena merasa rektor hanya memberikan jawaban normatif dan tidak benar-benar memperhatikan kepentingan mahasiswa.

Pernahkah kamu membelakangi orang saat protes?

#DamaiPangkalDamai #TurningOnesBack #Nirkekerasan #GeneSharp

DPD #55

Social boycott. Ini adalah metode ke #55 dari 198 metode nirkekerasan a la Gene Sharp. Ia termasuk dalam kategori nonkooperasi.

Tahun 1940, pada masa pendudukan tentara Nazi di Denmark, seorang pelajar tujuh belas tahun bernama Arne Sejr menuliskan “Ten Comandments for Danes.” Isinya adalah ajakan menolak bekerja untuk orang Jerman dan ajakan supaya hanya sesedikit mungkin membantu warga Jerman.

Pernahkah kamu melakukan boikot sosial? Kepada siapa kamu melakukannya?

#SocialBoycott #GeneSharp #NonViolence #DamaiPangkalDamai

DPD #56

Selective social boycott. Ini adalah metode #56 dari 198 metode nirkekerasan a la Gene Sharp. Ia termasuk dalam kategori nonkooperasi.

Guna menekan lawan, aktivis dapat melakukan pengucilan, baik yang bersifat total (metode #55) maupun selektif (metode #56). Sebagaimana namanya, dalam pengucilan selektif, aktivis hanya memboikot aspek tertentu saja dari hubungannya dengan lawan.

Pada masa invasi Suez tahun 1956, para pedagang Mesir tetap mau berbicara dengan pasukan Inggris dan Prancis meski tidak mau menjajakan dagangan kepada mereka.

Pernahkah kamu melakukan pengucilan, namun hanya ke beberapa hal saja? Mengapa kamu melakukannya?

#SelectiveSocialBoycott #DamaiPangkalDamai #Nirkekerasan #GeneSharp

DPD #58

Excommunication. Ini adalah metode #58 dari 198 metode nirkekerasan a la Gene Sharp. Ia termasuk dalam kategori nonkooperasi sosial.

Ekskomunikasi dilakukan oleh pemimpin agama dengan mengeksklusi individu atau kelompok dari jemaatnya serta layanan keagamaan apapun.

Menurutmu, siapa saja yang perlu diekskomunikasi sehingga terdorong mempertanyakan ulang posisinya?

#DamaiPangkalDamai
#Nirkekerasan #GeneSharp #Excommunication