[IIS RECAP] FGD Series G20 #1 : “Menuju Pekerjaan yang Layak: G-20, Precariarity dan Tantangan Sektor Ketenagakerjaan”

Jumat, (17/06)  lalu, Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) dan Unit Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat FISIPOL UGM (UP3M) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pertama dari serial FGD FISIPOL UGM untuk Presidensi Indonesia G-20. Edisi pertama kali ini bertajuk “Menuju Pekerjaan yang Layak: G-20, Precariarity dan Tantangan Sektor Ketenagakerjaan”.

Dalam edisi perdana kali ini IIS UGM menghadirkan narasumber-narasumber dari berbagai institusi yaitu Prof. Drs. Anwar Sanusi, MPA, Ph.D (Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan), Indrasari Tjandraningsih, M.A., (Staf Pengajar Ilmu Manajemen Universitas Katolik Parahyangan), Dr. Amalinda Savirani (Ketua Program Doktor Departemen Ilmu Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM),  dan Nining Elitos (Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia). mendampingi para narasumber, Dr. Muchtar Habibi, (Dosen Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik) berperan sebagai moderator.

Diskusi dibuka oleh chair yang membahas mengenai Isu pekerjaan yang penting didiskusikan, dimana menurut ILO hampir separuh pekerja dunia terlibat dalam pekerjaan yang rentan atau dalam sektor informal.  Problematika tersebut juga turut mempengaruhi Indonesia, dan presidensi G20 Indonesia merupakan momen yang tepat untuk membahas isu tersebut. Setelah pembukaan oleh chair, Prof Anwar melanjutkan sesi dengan memaparkan mengenai kondisi, tantangan dan kebijakan pemerintah di bidang ketenagakerjaan.  Bu Indrasari melanjutkan sesi dengan pembahasan seputar isu perlindungan tenaga kerja yang menjadi semakin penting di tengah rezim fleksibilisasi yang berupaya  membuat proses kerja dan produksi lebih efisien. Bu Nining mengangkat isu kondisi serikat buruh yang membutuhkan peran pemerintah dalam menyiapkan kebijakan, pencegahan, pengawasan hukum penting. Terakhir, Dr. Amalinda membahas mengenai G20, precarity, dan tantangan sektor tenaga kerja dari perspektif serikat buruh dalam merespon pergeseran dunia kerja dengan ciri “flexibility” dan “precarity”.

Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.

[IIS RECAP] Beyond the Great Wall #20 : Ekspansi Pengaruh Cina: Kompetisi dan Dominasi

Jumat, (27/05) Universitas Gadjah Mada Melalui Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM), menyelenggarakan edisi ke 20 dari Forum Diskusi Beyond The Great Wall yang bertajuk “Ekspansi Pengaruh Cina : Kompetisi dan Dominasi” yang berlangsung pada pukul 09.00 – 11.00 WIB secara daring lewat Zoom Meeting IIS UGM.  Dalam kesempatan tersebut IIS UGM menghadirkan dua pembicara untuk membahas mengenai isu ekspansi pengaruh Cina. 

Sebagai pembicara IIS mengundang Muhammad Ridha Iswardhana, Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Teknologi Yogyakarta, dan  Bimantoro Kushari Pramono, Dosen dan Peneliti Digital Diplomacy and Cyberspace, Universitas Paramadina. Mendampingi kedua pembicara, Arrizal Jaknanihan, Staf Riset IIS UGM bertugas sebagai moderator. 

Sesi dibuka oleh Muhammad Ridha yang membawakan materinya yang bertajuk “Geoekonomi Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIIB) : Wujud Dominasi Tiongkok di Dunia”. Ridha membahas mengenai Bank Investasi Infrastruktur Asia atau AIIIB sebagai bentuk dominannya pengaruh tiongkok secara ekonomi. Pemaparan berlangsung kurang lebih sekitar 30 menit, sebelum kemudian dilanjutkan dengan pemaparan selanjutnya. Sebagai narasumber kedua, Bimantoro mengangkat tema yang tidak kalah menarik, yaitu “China – U.S Competition : a Big Data Perspective”. Lewat pemaparannya, Bima mengangkat isu persaingan diantara Cina sebagai rising power dengan Amerika Serikat, lewat perspektif big data 

Seusai pemaparan oleh kedua pembicara, sesi dilanjutkan dengan sesi Q&A untuk mengakomodir pertanyaan dari para peserta diskusi yang cukup antusias dengan materi yang dibawakan oleh kedua pembicara. Secara umum, acara diskusi Beyond The Great Wall #20 berlangsung dengan lancar dan kondusif.


 

IIS Fortnightly #26 | Edisi 15 – 31 Mei 2022

Our 26th edition of Fortnightly Review is out now! Articles featured is this episode are:

– Disrobing at the 2022 Cannes Film Festival: Protesting Sexual Violence Against Women Amidst Russia-Ukraine Conflict (F. Tarissa)
– Sri Lanka’s Inflation and the Russia-Ukraine War: the Domino Effect Drom Across the Globe (R. K. Larasati)
– Another 150 Million Worth of Security Assitance from US: a Way to Maintain Peace and Security (C. V. Winona)
– The Curious Case of China’s Global Security Initiative (A. Jaknanihan)

Access the review through bit.ly/FRW2Mei

IIS Fortnightly #25 | Edisi 1 – 15 Mei 2022

Our 25th edition of Fortnightly Review is out now! Articles featured is this episode are:

• The Return of Authoritarianism in Bangladesh: Hasina’s Domination and Skepticism on the 2023 General Election (A. D. Bagaskara)
• Devising the Indonesian Carbon Trading Scheme (A. Nathaniel)
• Avoiding Minutes to Midnight: Solomon-China’s Security Pact and the Need for Australia to Reevaluate its Pacific Relations (R. K. Larasati)

Access the review through bit.ly/FRW1Mei

[Damai Pangkal Damai] Pushing Back Autocratization : Nonviolent Resistance in Indonesia and the World 2021

Damai Pangkal Damai (DPD) is the first database project that focuses on nonviolent actions in Indonesia throughout the Reformasi era. Initiated in 2016, DPD is managed by the Institute of International Studies (IIS) — the research and advocacy arm of the Department of International Relations, Universitas Gadjah Mada. It publishes weekly infographics, monthly kaleidoscopes, and annual reflections on nonviolent resistance in Indonesia and the world, as well as a regular podcast highlighting the journeys of peace activists. This second edition of DPD’s annual reflections comes at a time where democracy backsliding (autocratization!) is picking up its speed. DPD believes that defending democracy is not just about strengthening the structures underpinning it (fair elections, separation of power, free press, etc.,). It is also — and perhaps, mostly — about fortifying the cultural components of democracy, including the civil society’s preferences and skills in waging nonviolent resistance. DPD extends its gratitude to Samsu Rizal Panggabean, Aghniadi, Arie Rostika Utami, Brigitta Kalina T.H., Ceng Husni Mubarak, Cut Intan Auliannisa Isma, Erica Chenoweth, Ihsan Ali-Fauzi, Jacky Manuputty, Jamila Raqib, Luqman-nul Hakim, Maurizka Callista, M. Scessardi Kemalsyah, Maulida Raviola, Michael Beer, Nurhawira Gigih Pramono, Novi Kurnia, Pandu Raka Pangestu, Puri Kencana Putri, Sana Jaffrey, Sandra Hamid, Treviliana Eka Putri, Veronique Dudouet, and Zainal Abidin Bagir. 

Click here to download the file.

[Damai Pangkal Damai] Mengadang Otokratisasi : Refleksi Perlawanan Nirkekerasan di Indonesia dan Dunia 2021

Damai Pangkal Damai (DPD) adalah proyek pangkalan data pertama yang mengkhususkan diri pada aksi nirkekerasan di Indonesia era Reformasi. Diinisiasi pada tahun 2016, DPD bernaung di Institute of International Studies (IIS), sayap riset dan advokasi Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada. Pangkalan data DPD mencatat aksi-aksi nirkekerasan yang terjadi di Indonesia mulai 1999 hingga saat ini. Secara berkala, DPD meluncurkan siniar yang menampilkan para PNS — Pekerja Nirkekerasan Sehari-hari. DPD juga menerbitkan infografis mingguan, kaleidoskop bulanan, dan refleksi tahunan mengenai perlawanan nirkekerasan di Indonesia dan dunia. Refleksi tahunan yang mulai terbit sejak 2021 ini diharapkan menjadi rujukan bagi pihak-pihak yang berkomitmen memperkuat demokrasi. DPD percaya bahwa konsolidasi demokrasi tidak hanya diperjuangkan dengan memperkuat struktur demokrasi (pemisahan eksekutif-legislatif-yudikatif, pers yang bebas, pemilu yang luber dan jurdil, dan lainnya) tetapi juga dengan memperkuat kultur demokrasi – termasuk di dalamnya preferensi dan keterampilan aktor masyarakat sipil dan negara dalam berkontestasi secara nirkekerasan. 

Unduh dokumen di sini.

IIS Fortnightly Review #24 | Edisi 16 – 30 April 2022

Our 24th edition of Fortnightly Review is out now! Articles featured is this episode are:

•Macron Wins France Election: What’s Left for French Muslims? (S. A. Murtadho)
• Yemen’s Long Overdue cease-fire and a Hope for Peaceful Yemen (M. R. K. Rahman)
• Tackling the Hurdle of Russia-Ukraine Plight in Indonesia’s G20 Presidency (F. Tarissa)
• A Sino-Russian “No Limits” Partnership: China’s Information Proxy War on Russia-Ukraine Conflict (F. Tarissa)

Access the review through bit.ly/FRW2April

IIS Fortnightly Review #23 | Edisi 1 – 15 April 2022

Our twenty-third edition of Fortnightly Review is out now! Articles featured is this episode are:

•Facing the Human Rights Abyss in Indonesia: When Criminalising Critics Becomes the Norm (E. Amelia. IR UGM)
•Gabriel Boric and the Fruits of Progressive Social Movements in Chile (M. R. K. Rahman, IR UGM)
•EU Sustainable Approach: Rethinking the Normative Approach (S. N. Nurfadhilah, IR UGM)

\Access the review through bit.ly/FRW1April

IIS Fortnightly Review #22 | Edisi 15 – 31 Maret 2022

Our 22nd edition of Fortnightly Review is out now! Articles featured is this episode are:

• Taking Culture for Granted: UNESCO’s World Heritage Sites Controversies (G. Edella, HI UGM)
• Global Food Inflation: Indonesia and Palm Oil Crisis (L. Kineta, Dissemination IIS)
• Green Credential for a Green Lac: What’s Next after Chile Signed Escazu Agreement? (A. Ramadhani, HI UGM)
• Russia-Ukraine War: Who will be the Winner? (S. A. Murtadho, HI UGM)

Access the review through bit.ly/FRW2Maret