IIS Monograph Series #6 | Dekolonisasi Studi Hubungan Internasional

Bagaimana dekolonisasi studi Hubungan Internasional dilakukan? Tidak dapat dimungkiri bahwa bentuk kolonialisasi melalui pengetahuan, termasuk budaya, berlangsung secara subtil, kompleks, tahan lama, dan terus direproduksi. Dominasi episteme pengetahuan yang bersentral dalam pendekatan Ero-Amerika menyebabkan pandangan bahwa seakan-akan hanya ada kebenaran tunggal, sementara model-model pengetahuan lain dianggap inferior dan tidak ilmiah. Isu-isu penelitian dan materi pengajaran dirumuskan berdasarkan kepentingan dan proyeksi politik negara adidaya untuk melanggengkan relasi kuasa yang asimetris. Dalam konteks ini, upaya dekolonisasi studi Hubungan Internasional menjadi sangat sentral.

IIS Research Monograph bertajuk Dekolonisasi Studi Hubungan Internasional akan menyajikan hasil pemikiran dan penelitian untuk membuka posibilitas produksi pengetahuan yang berbasis pada kondisi Negara Selatan, khususnya terkait warisan kolonialisme dan berorientasi pada politik emansipasi untuk memperjuangkan tata dunia yang lebih berkeadilan.

IIS Monograph Series #5 | Damai Pangkal Damai – A Race Against Time : Nonviolent Resistance in Indonesia and the World 2023 [English Version]

What is there to be proud of in 2023? Autocratization became worse, Russia’s invasion of Ukraine endured, the Israeli occupation of Palestine presented the world with live-streamed genocide, right-wing groups continued to emerge and win elections, while the climate crisis remained unaddressed. With those in mind, how are we supposed to be optimistic about 2024, the year where more than half of the world’s citizens cast their votes in general elections?

This fourth edition of Damai Pangkal Damai (DPD)’s annual reflection invites everyone to celebrate those who utilized nonviolent resistance to fight back against the above challenges. As usual, the annual reflection offers four segments, each discussing nonviolent resistance in Indonesia, maximalist movements around the world, a global reformist movement, and a special coverage. The first segment highlights the stagnation of nonviolent resistance in Indonesia. The second segment maps out maximalist movements that emerged, increased in intensity, dwindled, or turned into reformist movements throughout 2023. The third segment analyzes the escalation of the global climate movement. Last but not least, the fourth segment elaborates on the history and dynamics of nonviolent resistance within the Palestinian struggle for liberation.

IIS Monograph Series #5 | Damai Pangkal Damai – Berpacu Dengan Waktu : Refleksi Perlawanan Nirkekerasan di Indonesia dan Dunia 2023

Apa yang dapat dibanggakan dari tahun 2023? Otokratisasi semakin menjadi, invasi Rusia di Ukraina belum berakhir, pendudukan Israel di Palestina memasuki babak baru pembantaian warga sipil, krisis iklim semakin tidak tertangani, kelompok sayap kanan muncul di berbagai penjuru dunia – sulit rasanya melangkah masuk ke tahun 2024 dengan ringan dan optimis. Padahal di tahun 2024 ini, lebih dari separuh warga dunia – termasuk kita di Indonesia – berhadapan dengan pemilihan umum di negara masing-masing. Jika tidak waspada dan dilawan balik, proses yang seharusnya menjadi pesta demokrasi malah berpeluang menjadi pelembagaan otokratisasi. Siapa saja yang selama ini melawan balik menggunakan strategi nirkekerasan? Apa capaian mereka di tahun 2023?

Edisi keempat refleksi tahunan Damai Pangkal Damai (DPD) kembali menghadirkan empat segmen, masing-masing mengenai Indonesia, gerakan maksimalis, gerakan reformis, dan isu khusus. Segmen pertama mengulas perlawanan nirkekerasan di Indonesia tahun 2023, yang tidak menunjukkan perkembangan berarti dari tahun-tahun sebelumnya. Segmen kedua memetakan gerakan-gerakan maksimalis yang muncul, meningkat intensitasnya, meredup, atau berubah menjadi gerakan reformis di sepanjang 2023. Segmen ketiga menyoroti eskalasi gerakan iklim global. Adapun segmen keempat mengelaborasi sejarah dan dinamika perlawanan nirkekerasan dalam perjuangan pembebasan Palestina. Kesemuanya menggarisbawahi pentingnya bergerak sekarang, sebelum terlambat — sebelum otokrasi di Indonesia dan aneka negara lain lebih kuat terkonsolidasi, sebelum melampaui kenaikan suhu bumi 2 derajat Celcius, sebelum sebuah bangsa terhapus musnah.

IIS Monograph Series #1 | Menakar Relevansi Kerja Sama Selatan-Selatan dengan Kebijakan Nasional Indonesia: Sebuah Kerangka Monitoring dan Evaluasi