Entries by iis.fisipol

[IIS RECAP] Beyond the Great Wall #20 : Ekspansi Pengaruh Cina: Kompetisi dan Dominasi

Jumat, (27/05) Universitas Gadjah Mada Melalui Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM), menyelenggarakan edisi ke 20 dari Forum Diskusi Beyond The Great Wall yang bertajuk “Ekspansi Pengaruh Cina : Kompetisi dan Dominasi” yang berlangsung pada pukul 09.00 – 11.00 WIB secara daring lewat Zoom Meeting IIS UGM.  Dalam kesempatan tersebut IIS UGM menghadirkan dua pembicara untuk membahas mengenai isu ekspansi pengaruh Cina. 

Sebagai pembicara IIS mengundang Muhammad Ridha Iswardhana, Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Teknologi Yogyakarta, dan  Bimantoro Kushari Pramono, Dosen dan Peneliti Digital Diplomacy and Cyberspace, Universitas Paramadina. Mendampingi kedua pembicara, Arrizal Jaknanihan, Staf Riset IIS UGM bertugas sebagai moderator. 

Sesi dibuka oleh Muhammad Ridha yang membawakan materinya yang bertajuk “Geoekonomi Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIIB) : Wujud Dominasi Tiongkok di Dunia”. Ridha membahas mengenai Bank Investasi Infrastruktur Asia atau AIIIB sebagai bentuk dominannya pengaruh tiongkok secara ekonomi. Pemaparan berlangsung kurang lebih sekitar 30 menit, sebelum kemudian dilanjutkan dengan pemaparan selanjutnya. Sebagai narasumber kedua, Bimantoro mengangkat tema yang tidak kalah menarik, yaitu “China – U.S Competition : a Big Data Perspective”. Lewat pemaparannya, Bima mengangkat isu persaingan diantara Cina sebagai rising power dengan Amerika Serikat, lewat perspektif big data 

Seusai pemaparan oleh kedua pembicara, sesi dilanjutkan dengan sesi Q&A untuk mengakomodir pertanyaan dari para peserta diskusi yang cukup antusias dengan materi yang dibawakan oleh kedua pembicara. Secara umum, acara diskusi Beyond The Great Wall #20 berlangsung dengan lancar dan kondusif.


 

IIS Fortnightly #26 | Edisi 15 – 31 Mei 2022

Our 26th edition of Fortnightly Review is out now! Articles featured is this episode are:

– Disrobing at the 2022 Cannes Film Festival: Protesting Sexual Violence Against Women Amidst Russia-Ukraine Conflict (F. Tarissa)
– Sri Lanka’s Inflation and the Russia-Ukraine War: the Domino Effect Drom Across the Globe (R. K. Larasati)
– Another 150 Million Worth of Security Assitance from US: a Way to Maintain Peace and Security (C. V. Winona)
– The Curious Case of China’s Global Security Initiative (A. Jaknanihan)

Access the review through bit.ly/FRW2Mei

IIS Fortnightly #25 | Edisi 1 – 15 Mei 2022

Our 25th edition of Fortnightly Review is out now! Articles featured is this episode are:

• The Return of Authoritarianism in Bangladesh: Hasina’s Domination and Skepticism on the 2023 General Election (A. D. Bagaskara)
• Devising the Indonesian Carbon Trading Scheme (A. Nathaniel)
• Avoiding Minutes to Midnight: Solomon-China’s Security Pact and the Need for Australia to Reevaluate its Pacific Relations (R. K. Larasati)

Access the review through bit.ly/FRW1Mei

IIS Monograph Series #2 | Damai Pangkal Damai – Pushing Back Autocratization : Nonviolent Resistance in Indonesia and the World 2021 [English Version]

Damai Pangkal Damai (DPD) is the first database project that focuses on nonviolent actions in Indonesia throughout the Reformasi era. Initiated in 2016, DPD is managed by the Institute of International Studies (IIS) — the research and advocacy arm of the Department of International Relations, Universitas Gadjah Mada. It publishes weekly infographics, monthly kaleidoscopes, and annual reflections on nonviolent resistance in Indonesia and the world, as well as a regular podcast highlighting the journeys of peace activists. This second edition of DPD’s annual reflections comes at a time where democracy backsliding (autocratization!) is picking up its speed. DPD believes that defending democracy is not just about strengthening the structures underpinning it (fair elections, separation of power, free press, etc.,). It is also — and perhaps, mostly — about fortifying the cultural components of democracy, including the civil society’s preferences and skills in waging nonviolent resistance. DPD extends its gratitude to Samsu Rizal Panggabean, Aghniadi, Arie Rostika Utami, Brigitta Kalina T.H., Ceng Husni Mubarak, Cut Intan Auliannisa Isma, Erica Chenoweth, Ihsan Ali-Fauzi, Jacky Manuputty, Jamila Raqib, Luqman-nul Hakim, Maurizka Callista, M. Scessardi Kemalsyah, Maulida Raviola, Michael Beer, Nurhawira Gigih Pramono, Novi Kurnia, Pandu Raka Pangestu, Puri Kencana Putri, Sana Jaffrey, Sandra Hamid, Treviliana Eka Putri, Veronique Dudouet, and Zainal Abidin Bagir. 

Click here to download the file.

IIS Monograph Series #2 | Damai Pangkal Damai – Mengadang Otokratisasi : Refleksi Perlawanan Nirkekerasan di Indonesia dan Dunia 2021 [Bahasa Version]

Damai Pangkal Damai (DPD) adalah proyek pangkalan data pertama yang mengkhususkan diri pada aksi nirkekerasan di Indonesia era Reformasi. Diinisiasi pada tahun 2016, DPD bernaung di Institute of International Studies (IIS), sayap riset dan advokasi Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada. Pangkalan data DPD mencatat aksi-aksi nirkekerasan yang terjadi di Indonesia mulai 1999 hingga saat ini. Secara berkala, DPD meluncurkan siniar yang menampilkan para PNS — Pekerja Nirkekerasan Sehari-hari. DPD juga menerbitkan infografis mingguan, kaleidoskop bulanan, dan refleksi tahunan mengenai perlawanan nirkekerasan di Indonesia dan dunia. Refleksi tahunan yang mulai terbit sejak 2021 ini diharapkan menjadi rujukan bagi pihak-pihak yang berkomitmen memperkuat demokrasi. DPD percaya bahwa konsolidasi demokrasi tidak hanya diperjuangkan dengan memperkuat struktur demokrasi (pemisahan eksekutif-legislatif-yudikatif, pers yang bebas, pemilu yang luber dan jurdil, dan lainnya) tetapi juga dengan memperkuat kultur demokrasi – termasuk di dalamnya preferensi dan keterampilan aktor masyarakat sipil dan negara dalam berkontestasi secara nirkekerasan. 

Unduh dokumen di sini.

IIS Fortnightly Review #24 | Edisi 16 – 30 April 2022

Our 24th edition of Fortnightly Review is out now! Articles featured is this episode are:

•Macron Wins France Election: What’s Left for French Muslims? (S. A. Murtadho)
• Yemen’s Long Overdue cease-fire and a Hope for Peaceful Yemen (M. R. K. Rahman)
• Tackling the Hurdle of Russia-Ukraine Plight in Indonesia’s G20 Presidency (F. Tarissa)
• A Sino-Russian “No Limits” Partnership: China’s Information Proxy War on Russia-Ukraine Conflict (F. Tarissa)

Access the review through bit.ly/FRW2April

[IIS RECAP] Seminar Presidensi Indonesia G20 “Kepemimpinan Untuk Tata Dunia”

Kamis, (17/03) Universitas Gadjah Mada melalui Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada dan Keluarga Alumni FISIPOL Gadjah Mada (KAFISPOL GAMA) menyelenggarakan Seminar Presidensi Indonesia G20 “Kepemimpinan Untuk Tata Dunia” sebagai pembuka dari rangkaian kegiatan “Presidensi Indonesia G20: Kepemimpinan untuk Tata Dunia” yang akan berlangsung hingga akhir tahun 2022. Sebagai kegiatan pembuka, seminar pembukaan berlangsung secara bauran di Balai Senat Universitas Gadjah Mada dan Zoom Meeting Universitas Gadjah Mada, dan juga disiarkan secara langsung lewat akun platform youtube.

Dalam seminar tersebut, hadir Menteri Koordinator bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto sebagai Keynote Speaker. Sebagai pembicara, pada sesi pertama IIS UGM mengundang Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin dan Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program Program Prioritas serta Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani. Pada sesi kedua, turut hadir secara daring Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif dan Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Digital dan SDM, Dedy Permadi.

Sebelum acara dimulai, acara diawali dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Wakil Ketua Umum Bidang Kemitraan KAFISPOLGAMA, sebelum dibuka diresmikan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada. Seusai pembukaan, acara langsung dilanjutkan dengan sesi pertama yang berlangsung secara bauran. Pada sesi pertama ini, untuk mendampingi kedua pembicara hadir dua penanggap dari lingkup Universitas Gadjah Mada, yaitu Prof. Dr. Mohtar Mas’oed dan Prof. Ova Emilia, sementara Drs. Muhadi Sugiono, Dosen Departemen Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada berperan sebagai moderator.

Sesi pertama dibuka oleh Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program Program Prioritas serta Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani yang membawakan materinya yang berjudul “G20 Dan Politik Luar Negeri Indonesia”. Dalam kesempatan tersebut, beliau membahas mengenai isu-isu yang menjadi prioritas Pemerintah Republik Indonesia serta tantangan yang akan dihadapi dalam perhelatan Presidensi Indonesia G20 tahun ini, yang mengusung tema Recover Together, Recover Stronger, dan akan menjadi pembuka jalan bagi presidensi 3 tahun kedepan yang akan dipimpin oleh negara-negara berkembang. Sesi kemudian dilanjutkan oleh Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, yang hadir untuk membawakan materinya yang bertajuk “Summary of G20 Health Priorities” yang mengangkat fokus isu dan tantangan bagi Indonesia dalam memperkuat dan membangun infrastruktur Kesehatan Global lewat Presidensi Indonesia G20.

Seusai istirahat makan siang, acara dilanjutkan dengan pemaparan Keynote Speech oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto yang hadir langsung di Balai Senat Universitas Gadjah Mada. Dalam kesempatan tersebut, Beliau membawakan materinya yang berjudul “Presidensi G20 dan Agenda Strategis Indonesia”, dan membahas mengenai kondisi perekonomian Indonesia pasca pandemi COVID 19, dan momentum transformasi ekonomi dan prioritas Presidensi G20 Indonesia. Melalui Presidensi G20, Indonesia berupaya untuk mewujudkan transformasi ekonomi, sembari  berfokus kepada 3 agenda utama, yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi berbasis Digital dan Transisi Energi,

Sesi Keynote Speech kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua, yang menandakan transisi acara menjadi daring via platform Zoom Meeting yang juga disiarkan melalui Youtube Universitas Gadjah Mada. Dalam sesi terakhir ini, untuk menemani kedua pembicara Universitas Gadjah Mada mengundang dua penanggap, yaitu Dr. Riza Noer Arfani dan Dr.Danang Sri Hadmoko yang didampingi oleh Dr. Poppy Sulistyaning Winanti sebagai moderator diskusi.

Sesi Kedua dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif yang membawakan materinya yang berjudul “Politik Transisi Energi Dunia : (Re) Posisi Indonesia dalam Tata Kelola Energi dan Lingkungan”. Lewat materinya, Menteri ESDM mengangkat isu-isu energi dan sumber daya mineral yang menjadi tantangan global dalam mewujudkan transisi energi dan pemenuhan Target Net Zero Emission. Untuk mewujudkan transisi energi tersebut, dibutuhkan komitmen, kesiapan dan ketersediaan teknologi serta investasi yang mendukung. Sesi kemudian dilanjutkan oleh pembicara terakhir, yaitu Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan SDM, Dedy Permadi. Dalam materi yang bertajuk “Selayang Pandang G20 Digital Economy Working Group (DEWG) 2022”, dibahas mengenai potensi ekonomi digital Indonesia, serta peluang dan tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia dalam memanfaatkan Presidensi Indonesia di G20 untuk mewujudkan percepatan transformasi digital nasional lewat 4 pilar utama: infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital dan ekonomi digital.

Berakhirnya sesi kedua menandakan berakhirnya Seminar Presidensi Indonesia G20 “Kepemimpinan Untuk Tata Dunia“, dan rangkaian kegiatan “Presidensi Indonesia G20: Kepemimpinan untuk Tata Dunia” akan dilanjutkan pada kegiatan selanjutnya.


IIS Fortnightly Review #23 | Edisi 1 – 15 April 2022

Our twenty-third edition of Fortnightly Review is out now! Articles featured is this episode are:

•Facing the Human Rights Abyss in Indonesia: When Criminalising Critics Becomes the Norm (E. Amelia. IR UGM)
•Gabriel Boric and the Fruits of Progressive Social Movements in Chile (M. R. K. Rahman, IR UGM)
•EU Sustainable Approach: Rethinking the Normative Approach (S. N. Nurfadhilah, IR UGM)

\Access the review through bit.ly/FRW1April

[IIS RECAP] IIS Strategic Talk : “Krisis Ukraina : Tragedi Great Power Politics?”

Minggu (6/03), Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) melangsungkan kegiatan diskusi IIS Strategic talk untuk merespon dan membahas mengenai Krisis yang terjadi di Ukraina. Dalam acara yang bertajuk “Krisis Ukraina : Tragedi Great Power Politics?“, IIS UGM menghadirkan para dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional sekaligus peneliti Institute of International Studies UGM, yaitu Muhadi Sugiono, Mohtar Masoed, Dafri Agussalim, Siti Mutiah Setiawati, Treviliana Eka Putri dan Luqman-nul Hakim untuk berdiskusi dan membahas tentang berbagai aspek dalam krisis yang terjadi, mulai dari efektivitas sanksi terhadap rusia, hingga penggunaan media sebagai sarana perang siber. Sebagai moderator, IIS UGM menghadirkan oleh Cut Intan Aulianisa Isma, Manajer IIS UGM

Sesi dibuka oleh Mohtar Masoed, yang membawakan materi yang berjudul “Membaca Krisis Ukraina Melalui Lensa Global South”, dan mengajak para peserta untuk memandang konflik yang terjadi akibar agresi Rusia lewat kacamata Global South. Pemaparan kemudian dilanjutkan oleh Siti Mutiah Setiawati dengan materinya “Sanksi atas Rusia : Resolusi untuk Konflik?” yang mengangkat tema seputar efektivitas dari sanksi yang ditetapkan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia, dan apakah langkah tersebut merupakan langkah resolusi konflik yang tepat.

Melanjutkan diskusi, Dafri Agussalim memaparkan materinya yang berjudul “Perang dan Aliansi, Politik Pakta Pertahanan” untuk memandang bagaimana aliansi dalam bentuk pakta pertahanan seperti NATO dapat mempengaruhi krisis di Ukraina. Di sisi lain, lewat materinya “Krisis Keamanan dan Masa Depan Global Order”, Muhadi Sugiono membahas mengenai bagaimana krisis keamanan yang terjadi dapat mempengaruhi tatanan global kedepannya, termasuk kemungkinan munculnya dua kutub seperti dalam era Perang Dingin.

Luqman Nul Hakim mengangkat tema “Belajar dari Krisis : Tantangan Perdamaian Dunia” dan membahas mengenai implikasi dari krisis yang terjadi di Ukraina, dan bagaimana hal tersebut dapat dijadikan pelajaran kedepannya untuk merealisasikan perdamaian dunia. Sebagai penutup, Treviliana Eka Putri membahas mengenai aspek perang siber, propaganda dan misinformasi sebagai instrumen baru yang digunakan oleh kedua belah pihak dalam Krisis di Ukraina dan bagaimana respon dunia internasional lewat materinya yang bertajuk “Perang dan Media Baru : Perang Siber dan Respon Dunia

Dalam acara yang berlangsung secara lancar di Zoom Meeting HI UGM tersebut, selain diskusi diantara para pembicara, pertanyaan para peserta diskusi juga turut terakomodasi dalam sesi Q&A yang berlangsung dengan kondusif.