Jumat, (29/07) lalu Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) dan Unit Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat FISIPOL UGM (UP3M) menyelenggarakan edisi ketiga dari Focus Group Discussion (FGD) seri FGD FISIPOL UGM untuk Presidensi Indonesia G-20. Edisi kali ini mengangkat tema mengenai “Transformasi Digital Global Dalam Agenda G20: Menuju Pembangunan Ekonomi Digital Yang Inklusif dan Berkelanjutan”.
Dalam edisi kali ini IIS UGM mengundang empat narasumber untuk membagikan ilmunya seputar isu Transformasi Digital Global, yaitu Nabilah Nur Abiyanti (Koordinator Divisi Riset Institute of International Studies, UGM), Dr. Ir. I Nyoman Adhiarna, M. Eng. (Direktur Ekonomi Digital Kementerian Kominfo), Rofi Uddarojat (Head of Public Policy and Government Relations in Indonesian E-Commerce Association/IdEA) dan Wahyudi Djafar (Peneliti Kebijakan Digital). Sebagai moderator, IIS UGM mengundang Muhammad Irfan Ardhani, MIR. (Dosen Departemen Hubungan Internasional, FISIPOL UGM) untuk mendampingi keempat pembicara
Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.
https://iis.fisipol.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/720/2022/08/WhatsApp-Image-2023-02-13-at-1.04.47-PM-1.jpeg16001600iis.fisipolhttps://iis.fisipol.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/720/2021/08/Logo-IIS-2016.pngiis.fisipol2022-08-01 12:12:452023-02-13 13:09:21[IIS RECAP] FGD Series G20 #3 : “Transformasi Digital Global Dalam Agenda G20: Menuju Pembangunan Ekonomi Digital Yang Inklusif dan Berkelanjutan”
Jumat, (29/07) lalu Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) telah menyelenggarakan edisi ke -21 dari forum diskusi Beyond The Great Wall (BTGW). Dalam edisi yang bertemakan “Cina dan Diplomasi Kebudayaan” kali ini, IIS UGM mengundang Arif Darmawan, Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman. Lucke Haryo Saptoaji, staf divisi publikasi IIS UGM dipercaya untuk mendampingi Arif sebagai moderator.
Arif membawakan materinya yang bertajuk “Cultural Soft Power : Diplomasi Publik Cina Melalui Confusius Institute”, dan menelaah bagaimana Confucius Institute yang memiliki 525 cabang di 126 negara di seluruh dunia berperan sebagai sarana diplomasi kebudayaan bagi Cina, termasuk di Indonesia. Dalam proses tersebut, Confucius Institute menjadi sarana di masing-masing negara tuan rumah untuk mempelajari budaya dan sejarah Cina, sembari membangun citra positif untuk CIna.
Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.
https://iis.fisipol.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/720/2022/07/WhatsApp-Image-2023-02-13-at-10.46.24-AM.jpeg9001600iis.fisipolhttps://iis.fisipol.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/720/2021/08/Logo-IIS-2016.pngiis.fisipol2022-07-30 08:44:272023-02-13 13:01:54[IIS RECAP] Beyond The Great Wall #21 : “Cina dan Diplomasi Kebudayaan”
Jumat, (15/07) lalu Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) dan Unit Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat FISIPOL UGM (UP3M) menyelenggarakan edisi kedua Focus Group Discussion (FGD) dari serial FGD FISIPOL UGM untuk Presidensi Indonesia G-20. Edisi kali ini bertemakan “Reformasi Arsitektur Kesehatan Global: Menuju Tata Kelola Kesehatan yang Setara dan Berkeadilan”.
Dalam edisi kali ini IIS UGM mengundang 3 narasumber untuk membagikan ilmunya seputar isu reformasi arsitektur kesehatan global. Sebagai narasumber pertama, IIS UGM mengundang Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid (Juru Bicara G20 Health Working Group). Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D (Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan; Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM) menjadi narasumber kedua, dan Dr. Yoko Ratnasari (Deputy Medical Coordinator, Médecins Sans Frontières Indonesia) menjadi narasumber ketiga. Mendampingi ketiga narasumber, Dr. Muhammad Rum, (Dosen Departemen Hubungan Internasional, FISIPOL UGM) menjadi moderator dalam kesempatan kali ini.
Dr. Siti membuka pembahasan dengan tema “Keterbatasan Tata Kelola Global Saat Ini dan Kepentingan Negara-Negara Selatan”. dalam kesempatan tersebut, beliau menekankan tiga prioritas utama bagi Indonesia, yaitu membangun ketahanan kesehatan global, harmonisasi protokol kesehatan global serta memperluas pusat manufaktur dan penelitian global untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon pandemi. Dr. Yoko melanjutkan sesi diskusi dengan mengangkat mengenai tema “Keterbatasan Tata Kelola Kesehatan Global” dan menyoroti isu-isu yang membatasi efektifvitas tata kelola kesehatan global saat ini, terutama di era pandemi. Prof Laksono menutup sesi pemaparan dengan pembahasan mengenai Global Health Architecture Challenges, dan menyoroti tantangan tantangan bagi GHA, yang saat ini dinilai penuh sesak dan kurang terkoordinasi.
Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.
Jumat, (17/06) lalu, Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) dan Unit Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat FISIPOL UGM (UP3M) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pertama dari serial FGD FISIPOL UGM untuk Presidensi Indonesia G-20. Edisi pertama kali ini bertajuk “MenujuPekerjaan yang Layak: G-20, Precariarity dan Tantangan Sektor Ketenagakerjaan”.
Dalam edisi perdana kali ini IIS UGM menghadirkan narasumber-narasumber dari berbagai institusi yaitu Prof. Drs. Anwar Sanusi, MPA, Ph.D (Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan), Indrasari Tjandraningsih, M.A., (Staf Pengajar Ilmu Manajemen Universitas Katolik Parahyangan), Dr. Amalinda Savirani (Ketua Program Doktor Departemen Ilmu Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM), dan Nining Elitos (Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia). mendampingi para narasumber, Dr. Muchtar Habibi, (Dosen Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik) berperan sebagai moderator.
Diskusi dibuka oleh chair yang membahas mengenai Isu pekerjaan yang penting didiskusikan, dimana menurut ILO hampir separuh pekerja dunia terlibat dalam pekerjaan yang rentan atau dalam sektor informal. Problematika tersebut juga turut mempengaruhi Indonesia, dan presidensi G20 Indonesia merupakan momen yang tepat untuk membahas isu tersebut. Setelah pembukaan oleh chair, Prof Anwar melanjutkan sesi dengan memaparkan mengenai kondisi, tantangan dan kebijakan pemerintah di bidang ketenagakerjaan. Bu Indrasari melanjutkan sesi dengan pembahasan seputar isu perlindungan tenaga kerja yang menjadi semakin penting di tengah rezim fleksibilisasi yang berupaya membuat proses kerja dan produksi lebih efisien. Bu Nining mengangkat isu kondisi serikat buruh yang membutuhkan peran pemerintah dalam menyiapkan kebijakan, pencegahan, pengawasan hukum penting. Terakhir, Dr. Amalinda membahas mengenai G20, precarity, dan tantangan sektor tenaga kerja dari perspektif serikat buruh dalam merespon pergeseran dunia kerja dengan ciri “flexibility” dan “precarity”.
Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.
Jumat, (27/05) Universitas Gadjah Mada Melalui Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM), menyelenggarakan edisi ke 20 dari Forum Diskusi Beyond The Great Wall yang bertajuk “Ekspansi Pengaruh Cina : Kompetisi dan Dominasi” yang berlangsung pada pukul 09.00 – 11.00 WIB secara daring lewat Zoom Meeting IIS UGM. Dalam kesempatan tersebut IIS UGM menghadirkan dua pembicara untuk membahas mengenai isu ekspansi pengaruh Cina.
Sebagai pembicara IIS mengundang Muhammad Ridha Iswardhana, Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Teknologi Yogyakarta, dan Bimantoro Kushari Pramono, Dosen dan Peneliti Digital Diplomacy and Cyberspace, Universitas Paramadina. Mendampingi kedua pembicara, Arrizal Jaknanihan, Staf Riset IIS UGM bertugas sebagai moderator.
Sesi dibuka oleh Muhammad Ridha yang membawakan materinya yang bertajuk “Geoekonomi Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIIB) : Wujud Dominasi Tiongkok di Dunia”. Ridha membahas mengenai Bank Investasi Infrastruktur Asia atau AIIIB sebagai bentuk dominannya pengaruh tiongkok secara ekonomi. Pemaparan berlangsung kurang lebih sekitar 30 menit, sebelum kemudian dilanjutkan dengan pemaparan selanjutnya.Sebagai narasumber kedua, Bimantoro mengangkat tema yang tidak kalah menarik, yaitu “China – U.S Competition : a Big Data Perspective”. Lewat pemaparannya, Bima mengangkat isu persaingan diantara Cina sebagai rising power dengan Amerika Serikat, lewat perspektif big data
Seusai pemaparan oleh kedua pembicara, sesi dilanjutkan dengan sesi Q&A untuk mengakomodir pertanyaan dari para peserta diskusi yang cukup antusias dengan materi yang dibawakan oleh kedua pembicara. Secara umum, acara diskusi Beyond The Great Wall #20 berlangsung dengan lancar dan kondusif.
https://iis.fisipol.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/720/2022/06/WhatsApp-Image-2022-06-09-at-10.00.44-AM.jpeg10801080iis.fisipolhttps://iis.fisipol.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/720/2021/08/Logo-IIS-2016.pngiis.fisipol2022-06-09 10:02:122023-02-01 10:26:49[IIS RECAP] Beyond the Great Wall #20 : Ekspansi Pengaruh Cina: Kompetisi dan Dominasi
Kamis, (17/03) Universitas Gadjah Mada melalui Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada dan Keluarga Alumni FISIPOL Gadjah Mada (KAFISPOL GAMA) menyelenggarakan Seminar Presidensi Indonesia G20 “Kepemimpinan Untuk Tata Dunia” sebagai pembuka dari rangkaian kegiatan “Presidensi Indonesia G20: Kepemimpinan untuk Tata Dunia” yang akan berlangsung hingga akhir tahun 2022. Sebagai kegiatan pembuka, seminar pembukaan berlangsung secara bauran di Balai Senat Universitas Gadjah Mada dan Zoom Meeting Universitas Gadjah Mada, dan juga disiarkan secara langsung lewat akun platform youtube.
Dalam seminar tersebut, hadir Menteri Koordinator bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto sebagai Keynote Speaker. Sebagai pembicara, pada sesi pertama IIS UGM mengundang Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin dan Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program Program Prioritas serta Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani. Pada sesi kedua, turut hadir secara daring Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif dan Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Digital dan SDM, Dedy Permadi.
Sebelum acara dimulai, acara diawali dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Wakil Ketua Umum Bidang Kemitraan KAFISPOLGAMA, sebelum dibuka diresmikan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada. Seusai pembukaan, acara langsung dilanjutkan dengan sesi pertama yang berlangsung secara bauran. Pada sesi pertama ini, untuk mendampingi kedua pembicara hadir dua penanggap dari lingkup Universitas Gadjah Mada, yaitu Prof. Dr. Mohtar Mas’oed dan Prof. Ova Emilia, sementara Drs. Muhadi Sugiono, Dosen Departemen Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada berperan sebagai moderator.
Sesi pertama dibuka oleh Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program Program Prioritas serta Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani yang membawakan materinya yang berjudul “G20 Dan Politik Luar Negeri Indonesia”. Dalam kesempatan tersebut, beliau membahas mengenai isu-isu yang menjadi prioritas Pemerintah Republik Indonesia serta tantangan yang akan dihadapi dalam perhelatan Presidensi Indonesia G20 tahun ini, yang mengusung tema Recover Together, Recover Stronger, dan akan menjadi pembuka jalan bagi presidensi 3 tahun kedepan yang akan dipimpin oleh negara-negara berkembang. Sesi kemudian dilanjutkan oleh Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, yang hadir untuk membawakan materinya yang bertajuk “Summary of G20 Health Priorities” yang mengangkat fokus isu dan tantangan bagi Indonesia dalam memperkuat dan membangun infrastruktur Kesehatan Global lewat Presidensi Indonesia G20.
Seusai istirahat makan siang, acara dilanjutkan dengan pemaparan Keynote Speech oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto yang hadir langsung di Balai Senat Universitas Gadjah Mada. Dalam kesempatan tersebut, Beliau membawakan materinya yang berjudul “Presidensi G20 dan Agenda Strategis Indonesia”, dan membahas mengenai kondisi perekonomian Indonesia pasca pandemi COVID 19, dan momentum transformasi ekonomi dan prioritas Presidensi G20 Indonesia. Melalui Presidensi G20, Indonesia berupaya untuk mewujudkan transformasi ekonomi, sembari berfokus kepada 3 agenda utama, yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi berbasis Digital dan Transisi Energi,
Sesi Keynote Speech kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua, yang menandakan transisi acara menjadi daring via platform Zoom Meeting yang juga disiarkan melalui Youtube Universitas Gadjah Mada. Dalam sesi terakhir ini, untuk menemani kedua pembicara Universitas Gadjah Mada mengundang dua penanggap, yaitu Dr. Riza Noer Arfani dan Dr.Danang Sri Hadmoko yang didampingi oleh Dr. Poppy Sulistyaning Winanti sebagai moderator diskusi.
Sesi Kedua dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif yang membawakan materinya yang berjudul “Politik Transisi Energi Dunia : (Re) Posisi Indonesia dalam Tata Kelola Energi dan Lingkungan”. Lewat materinya, Menteri ESDM mengangkat isu-isu energi dan sumber daya mineral yang menjadi tantangan global dalam mewujudkan transisi energi dan pemenuhan Target Net Zero Emission. Untuk mewujudkan transisi energi tersebut, dibutuhkan komitmen, kesiapan dan ketersediaan teknologi serta investasi yang mendukung. Sesi kemudian dilanjutkan oleh pembicara terakhir, yaitu Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan SDM, Dedy Permadi. Dalam materi yang bertajuk “Selayang Pandang G20 Digital Economy Working Group (DEWG) 2022”, dibahas mengenai potensi ekonomi digital Indonesia, serta peluang dan tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia dalam memanfaatkan Presidensi Indonesia di G20 untuk mewujudkan percepatan transformasi digital nasional lewat 4 pilar utama: infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital dan ekonomi digital.
Berakhirnya sesi kedua menandakan berakhirnya Seminar Presidensi Indonesia G20 “Kepemimpinan Untuk Tata Dunia“, dan rangkaian kegiatan “Presidensi Indonesia G20: Kepemimpinan untuk Tata Dunia” akan dilanjutkan pada kegiatan selanjutnya.
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website.
--
[ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju
[IIS RECAP] FGD Series G20 #3 : “Transformasi Digital Global Dalam Agenda G20: Menuju Pembangunan Ekonomi Digital Yang Inklusif dan Berkelanjutan”
/in News, Past Events/by iis.fisipolJumat, (29/07) lalu Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) dan Unit Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat FISIPOL UGM (UP3M) menyelenggarakan edisi ketiga dari Focus Group Discussion (FGD) seri FGD FISIPOL UGM untuk Presidensi Indonesia G-20. Edisi kali ini mengangkat tema mengenai “Transformasi Digital Global Dalam Agenda G20: Menuju Pembangunan Ekonomi Digital Yang Inklusif dan Berkelanjutan”.
Dalam edisi kali ini IIS UGM mengundang empat narasumber untuk membagikan ilmunya seputar isu Transformasi Digital Global, yaitu Nabilah Nur Abiyanti (Koordinator Divisi Riset Institute of International Studies, UGM), Dr. Ir. I Nyoman Adhiarna, M. Eng. (Direktur Ekonomi Digital Kementerian Kominfo), Rofi Uddarojat (Head of Public Policy and Government Relations in Indonesian E-Commerce Association/IdEA) dan Wahyudi Djafar (Peneliti Kebijakan Digital). Sebagai moderator, IIS UGM mengundang Muhammad Irfan Ardhani, MIR. (Dosen Departemen Hubungan Internasional, FISIPOL UGM) untuk mendampingi keempat pembicara
Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.
[IIS RECAP] Beyond The Great Wall #21 : “Cina dan Diplomasi Kebudayaan”
/in News, Past Events/by iis.fisipolJumat, (29/07) lalu Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) telah menyelenggarakan edisi ke -21 dari forum diskusi Beyond The Great Wall (BTGW). Dalam edisi yang bertemakan “Cina dan Diplomasi Kebudayaan” kali ini, IIS UGM mengundang Arif Darmawan, Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman. Lucke Haryo Saptoaji, staf divisi publikasi IIS UGM dipercaya untuk mendampingi Arif sebagai moderator.
Arif membawakan materinya yang bertajuk “Cultural Soft Power : Diplomasi Publik Cina Melalui Confusius Institute”, dan menelaah bagaimana Confucius Institute yang memiliki 525 cabang di 126 negara di seluruh dunia berperan sebagai sarana diplomasi kebudayaan bagi Cina, termasuk di Indonesia. Dalam proses tersebut, Confucius Institute menjadi sarana di masing-masing negara tuan rumah untuk mempelajari budaya dan sejarah Cina, sembari membangun citra positif untuk CIna.
Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.
[IIS RECAP] FGD Series G20 #2 : Reformasi Arsitektur Kesehatan Global: Menuju Tata Kelola Kesehatan yang Setara dan Berkeadilan”
/in News, Past Events/by iis.fisipolJumat, (15/07) lalu Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) dan Unit Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat FISIPOL UGM (UP3M) menyelenggarakan edisi kedua Focus Group Discussion (FGD) dari serial FGD FISIPOL UGM untuk Presidensi Indonesia G-20. Edisi kali ini bertemakan “Reformasi Arsitektur Kesehatan Global: Menuju Tata Kelola Kesehatan yang Setara dan Berkeadilan”.
Dalam edisi kali ini IIS UGM mengundang 3 narasumber untuk membagikan ilmunya seputar isu reformasi arsitektur kesehatan global. Sebagai narasumber pertama, IIS UGM mengundang Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid (Juru Bicara G20 Health Working Group). Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D (Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan; Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM) menjadi narasumber kedua, dan Dr. Yoko Ratnasari (Deputy Medical Coordinator, Médecins Sans Frontières Indonesia) menjadi narasumber ketiga. Mendampingi ketiga narasumber, Dr. Muhammad Rum, (Dosen Departemen Hubungan Internasional, FISIPOL UGM) menjadi moderator dalam kesempatan kali ini.
Dr. Siti membuka pembahasan dengan tema “Keterbatasan Tata Kelola Global Saat Ini dan Kepentingan Negara-Negara Selatan”. dalam kesempatan tersebut, beliau menekankan tiga prioritas utama bagi Indonesia, yaitu membangun ketahanan kesehatan global, harmonisasi protokol kesehatan global serta memperluas pusat manufaktur dan penelitian global untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon pandemi. Dr. Yoko melanjutkan sesi diskusi dengan mengangkat mengenai tema “Keterbatasan Tata Kelola Kesehatan Global” dan menyoroti isu-isu yang membatasi efektifvitas tata kelola kesehatan global saat ini, terutama di era pandemi. Prof Laksono menutup sesi pemaparan dengan pembahasan mengenai Global Health Architecture Challenges, dan menyoroti tantangan tantangan bagi GHA, yang saat ini dinilai penuh sesak dan kurang terkoordinasi.
Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.
[IIS RECAP] FGD Series G20 #1 : “Menuju Pekerjaan yang Layak: G-20, Precariarity dan Tantangan Sektor Ketenagakerjaan”
/in News, Past Events/by iis.fisipolJumat, (17/06) lalu, Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) dan Unit Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat FISIPOL UGM (UP3M) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pertama dari serial FGD FISIPOL UGM untuk Presidensi Indonesia G-20. Edisi pertama kali ini bertajuk “Menuju Pekerjaan yang Layak: G-20, Precariarity dan Tantangan Sektor Ketenagakerjaan”.
Dalam edisi perdana kali ini IIS UGM menghadirkan narasumber-narasumber dari berbagai institusi yaitu Prof. Drs. Anwar Sanusi, MPA, Ph.D (Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan), Indrasari Tjandraningsih, M.A., (Staf Pengajar Ilmu Manajemen Universitas Katolik Parahyangan), Dr. Amalinda Savirani (Ketua Program Doktor Departemen Ilmu Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM), dan Nining Elitos (Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia). mendampingi para narasumber, Dr. Muchtar Habibi, (Dosen Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik) berperan sebagai moderator.
Diskusi dibuka oleh chair yang membahas mengenai Isu pekerjaan yang penting didiskusikan, dimana menurut ILO hampir separuh pekerja dunia terlibat dalam pekerjaan yang rentan atau dalam sektor informal. Problematika tersebut juga turut mempengaruhi Indonesia, dan presidensi G20 Indonesia merupakan momen yang tepat untuk membahas isu tersebut. Setelah pembukaan oleh chair, Prof Anwar melanjutkan sesi dengan memaparkan mengenai kondisi, tantangan dan kebijakan pemerintah di bidang ketenagakerjaan. Bu Indrasari melanjutkan sesi dengan pembahasan seputar isu perlindungan tenaga kerja yang menjadi semakin penting di tengah rezim fleksibilisasi yang berupaya membuat proses kerja dan produksi lebih efisien. Bu Nining mengangkat isu kondisi serikat buruh yang membutuhkan peran pemerintah dalam menyiapkan kebijakan, pencegahan, pengawasan hukum penting. Terakhir, Dr. Amalinda membahas mengenai G20, precarity, dan tantangan sektor tenaga kerja dari perspektif serikat buruh dalam merespon pergeseran dunia kerja dengan ciri “flexibility” dan “precarity”.
Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.
[IIS RECAP] Beyond the Great Wall #20 : Ekspansi Pengaruh Cina: Kompetisi dan Dominasi
/in News, Past Events/by iis.fisipolJumat, (27/05) Universitas Gadjah Mada Melalui Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM), menyelenggarakan edisi ke 20 dari Forum Diskusi Beyond The Great Wall yang bertajuk “Ekspansi Pengaruh Cina : Kompetisi dan Dominasi” yang berlangsung pada pukul 09.00 – 11.00 WIB secara daring lewat Zoom Meeting IIS UGM. Dalam kesempatan tersebut IIS UGM menghadirkan dua pembicara untuk membahas mengenai isu ekspansi pengaruh Cina.
Sebagai pembicara IIS mengundang Muhammad Ridha Iswardhana, Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Teknologi Yogyakarta, dan Bimantoro Kushari Pramono, Dosen dan Peneliti Digital Diplomacy and Cyberspace, Universitas Paramadina. Mendampingi kedua pembicara, Arrizal Jaknanihan, Staf Riset IIS UGM bertugas sebagai moderator.
Sesi dibuka oleh Muhammad Ridha yang membawakan materinya yang bertajuk “Geoekonomi Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIIB) : Wujud Dominasi Tiongkok di Dunia”. Ridha membahas mengenai Bank Investasi Infrastruktur Asia atau AIIIB sebagai bentuk dominannya pengaruh tiongkok secara ekonomi. Pemaparan berlangsung kurang lebih sekitar 30 menit, sebelum kemudian dilanjutkan dengan pemaparan selanjutnya. Sebagai narasumber kedua, Bimantoro mengangkat tema yang tidak kalah menarik, yaitu “China – U.S Competition : a Big Data Perspective”. Lewat pemaparannya, Bima mengangkat isu persaingan diantara Cina sebagai rising power dengan Amerika Serikat, lewat perspektif big data
Seusai pemaparan oleh kedua pembicara, sesi dilanjutkan dengan sesi Q&A untuk mengakomodir pertanyaan dari para peserta diskusi yang cukup antusias dengan materi yang dibawakan oleh kedua pembicara. Secara umum, acara diskusi Beyond The Great Wall #20 berlangsung dengan lancar dan kondusif.
[IIS RECAP] Seminar Presidensi Indonesia G20 “Kepemimpinan Untuk Tata Dunia”
/in Past Events/by iis.fisipolKamis, (17/03) Universitas Gadjah Mada melalui Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada dan Keluarga Alumni FISIPOL Gadjah Mada (KAFISPOL GAMA) menyelenggarakan Seminar Presidensi Indonesia G20 “Kepemimpinan Untuk Tata Dunia” sebagai pembuka dari rangkaian kegiatan “Presidensi Indonesia G20: Kepemimpinan untuk Tata Dunia” yang akan berlangsung hingga akhir tahun 2022. Sebagai kegiatan pembuka, seminar pembukaan berlangsung secara bauran di Balai Senat Universitas Gadjah Mada dan Zoom Meeting Universitas Gadjah Mada, dan juga disiarkan secara langsung lewat akun platform youtube.
Dalam seminar tersebut, hadir Menteri Koordinator bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto sebagai Keynote Speaker. Sebagai pembicara, pada sesi pertama IIS UGM mengundang Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin dan Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program Program Prioritas serta Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani. Pada sesi kedua, turut hadir secara daring Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif dan Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Digital dan SDM, Dedy Permadi.
Sebelum acara dimulai, acara diawali dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Wakil Ketua Umum Bidang Kemitraan KAFISPOLGAMA, sebelum dibuka diresmikan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada. Seusai pembukaan, acara langsung dilanjutkan dengan sesi pertama yang berlangsung secara bauran. Pada sesi pertama ini, untuk mendampingi kedua pembicara hadir dua penanggap dari lingkup Universitas Gadjah Mada, yaitu Prof. Dr. Mohtar Mas’oed dan Prof. Ova Emilia, sementara Drs. Muhadi Sugiono, Dosen Departemen Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada berperan sebagai moderator.
Sesi pertama dibuka oleh Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program Program Prioritas serta Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani yang membawakan materinya yang berjudul “G20 Dan Politik Luar Negeri Indonesia”. Dalam kesempatan tersebut, beliau membahas mengenai isu-isu yang menjadi prioritas Pemerintah Republik Indonesia serta tantangan yang akan dihadapi dalam perhelatan Presidensi Indonesia G20 tahun ini, yang mengusung tema Recover Together, Recover Stronger, dan akan menjadi pembuka jalan bagi presidensi 3 tahun kedepan yang akan dipimpin oleh negara-negara berkembang. Sesi kemudian dilanjutkan oleh Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, yang hadir untuk membawakan materinya yang bertajuk “Summary of G20 Health Priorities” yang mengangkat fokus isu dan tantangan bagi Indonesia dalam memperkuat dan membangun infrastruktur Kesehatan Global lewat Presidensi Indonesia G20.
Seusai istirahat makan siang, acara dilanjutkan dengan pemaparan Keynote Speech oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto yang hadir langsung di Balai Senat Universitas Gadjah Mada. Dalam kesempatan tersebut, Beliau membawakan materinya yang berjudul “Presidensi G20 dan Agenda Strategis Indonesia”, dan membahas mengenai kondisi perekonomian Indonesia pasca pandemi COVID 19, dan momentum transformasi ekonomi dan prioritas Presidensi G20 Indonesia. Melalui Presidensi G20, Indonesia berupaya untuk mewujudkan transformasi ekonomi, sembari berfokus kepada 3 agenda utama, yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi berbasis Digital dan Transisi Energi,
Sesi Keynote Speech kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua, yang menandakan transisi acara menjadi daring via platform Zoom Meeting yang juga disiarkan melalui Youtube Universitas Gadjah Mada. Dalam sesi terakhir ini, untuk menemani kedua pembicara Universitas Gadjah Mada mengundang dua penanggap, yaitu Dr. Riza Noer Arfani dan Dr.Danang Sri Hadmoko yang didampingi oleh Dr. Poppy Sulistyaning Winanti sebagai moderator diskusi.
Sesi Kedua dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif yang membawakan materinya yang berjudul “Politik Transisi Energi Dunia : (Re) Posisi Indonesia dalam Tata Kelola Energi dan Lingkungan”. Lewat materinya, Menteri ESDM mengangkat isu-isu energi dan sumber daya mineral yang menjadi tantangan global dalam mewujudkan transisi energi dan pemenuhan Target Net Zero Emission. Untuk mewujudkan transisi energi tersebut, dibutuhkan komitmen, kesiapan dan ketersediaan teknologi serta investasi yang mendukung. Sesi kemudian dilanjutkan oleh pembicara terakhir, yaitu Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan SDM, Dedy Permadi. Dalam materi yang bertajuk “Selayang Pandang G20 Digital Economy Working Group (DEWG) 2022”, dibahas mengenai potensi ekonomi digital Indonesia, serta peluang dan tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia dalam memanfaatkan Presidensi Indonesia di G20 untuk mewujudkan percepatan transformasi digital nasional lewat 4 pilar utama: infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital dan ekonomi digital.
Berakhirnya sesi kedua menandakan berakhirnya Seminar Presidensi Indonesia G20 “Kepemimpinan Untuk Tata Dunia“, dan rangkaian kegiatan “Presidensi Indonesia G20: Kepemimpinan untuk Tata Dunia” akan dilanjutkan pada kegiatan selanjutnya.