[RECAP] STAIR #4 : Politik Seni dan Budaya dalam HI

Kamis (22/06) lalu, Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) menyelenggarakan mini workshop sekaligus edisi terbaru dari seri webinar STAIR (Science, Technology and Arts in International Relations). Edisi kali ini bertemakan “Politik Seni dan Budaya dalam HI”, dan dibuat untuk mempresentasikan dan mendiskusikan proposal dari mahasiswa kelas Studi Independen STAIR prodi S1 HI UGM yang mengusung berbagai topik menarik seperti pameran seni, analisis sinema, hingga filosofi kebudayaan. Acara diselenggarakan secara daring via Zoom Meeting, dan berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB

Dalam kesempatan kali ini, IIS UGM menghadirkan tiga narasumber yang juga merupakan anggota kelas Studi Independen STAIR prodi S1 HI UGM yang membawakan bermacam macam tema proposal dengan tema seputar seni dan budaya di depan para peserta yang berasal dari kelas Studi Independen maupun peserta umum.

Proposal pertama yang dibahas adalah “Politik Transnasional Sumbu Filosofi Yogyakarta” dari Aldi Haydar Mulia, yang membahas mengenai aspek politik transnasional dari sumbu filosofi Yogyakarta yang terdiri dari terdiri dari 3 komponen, yaitu Tugu Pal Putih, Kraton Yogyakarta, dan Panggung Krapyak.

Presentasi Aldi dilanjutkan oleh Herstianing Kumala, dengan proposal kedua yang bertajuk “Pameran Seni dan Kesetaraan Gender di Amerika Latin”. Dengan mengambil studi kasus di wilayah Amerika Latin, Hersti mencoba menganalisa bagaimana pameran seni digunakan sebagai sarana pendukung kesetaraan gender.

Sebagai presenter proposal ketiga dan terakhir, Gantar Eliezer Sinaga mempresentasikan proposalnya yang berjudul “Film, Diaspora dan Neo-orientalisme”. Dalam sesi terakhir ini para peserta diajak untuk memandang film dari sudut pandang yang berbeda, dan bagaimana film tersebut dapat dihubungkan dengan perspektif Neo-orientalisme.

Sesi presentasi oleh ketiga presenter dan sesi diskusi didukung oleh Suci Lestari Yuana (Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada dan Inisiator dari program STAIR) yang berperan sebagai moderator. Mini Workshop STAIR  “Politik Seni dan Budaya dalam HI” dihadiri oleh peserta-peserta yang antusias dan cukup partisipatif dalam mengajukan pertanyaan seputar proposal yang dibawakan oleh ketiga presenter.