Universitas Gadjah Mada
  • GO SOUTH
    • ABOUT GO SOUTH
    • GO SOUTH 2025
    • THE SPEAKERS
    • THE CONVENER
    • PROGRAM SCHEDULE
    • CALL FOR ABSTRACTS
  • RESEARCH
    • DEMOCRACY, CONFLICT, AND SOCIAL INCLUSION
    • FOREIGN POLICIES, EMERGING POWERS, AND REGIONAL INTERSECTIONS
    • GLOBALISATION, DEVELOPMENT, AND ENVIRONMENT
    • SECURITY AND GLOBAL GOVERNANCE
  • ADVOCACY
    • STOP KILLER ROBOTS
    • DAMAI PANGKAL DAMAI
  • PUBLICATIONS
    • BOOKS
    • BOOK REVIEW
    • BRIEF
    • COMMENTARIES
    • GLOBAL SOUTH REVIEW
    • MONTHLY REVIEW
    • MONOGRAPH SERIES
    • ANNUAL REPORT
    • PROCEEDINGS
    • OPEN SUBMISSION
  • PROGRAMS
    • PROGRAMS
    • PAST EVENTS
  • ABOUT US
    • WHO WE ARE
    • OUR TEAM
    • IIS LIBRARY
    • PARTNERS
    • VACANCY
  • CONTACT
  • Beranda
  • DPD
  • DPD #79

DPD #79

  • DPD, Infographic
  • 12 July 2019, 18.46
  • Oleh: iis.fisipol
  • 0

Producers’ Boycott. Ini adalah metode #79 dari 198 metode a la Gene Sharp. Ia termasuk dalam kategori nonkooperasi.

Selain dilakukan oleh konsumen (#76 dan #77) dan oleh pekerja (#78), boikot juga dapat dilakukan oleh produsen. Dalam metode ini, para produsen menolak memproduksi atau menjual barang yang mereka produksi. Tujuannya adalah menarik kontribusi mereka dalam praktik yang dianggap tidak adil, seperti harga yang tidak adil, sistem politik yang represif, hingga solidaritas dengan kelompok masyarakat lain.

Metode ini pernah dilakukan oleh para peternak Belanda dengan menolak menjual susu kepada pabrik-pabrik susu untuk melawan pendudukan tentara Nazi. Di Polandia, warga mengkonsumsi sendiri produk pertanian mereka hingga habis, atau bahkan membuang sisanya, sehingga tidak ada lagi yang bisa dijual di pasar dan nantinya dikonsumsi tentara Nazi. 
Pada masa pendudukan Jepang, para petani Cina Utara diharuskan menjual semua kapas yang mereka hasilkan kepada Jepang. Untuk melawan hal ini, para petani kemudian dengan sengaja mengurangi secara drastis lahan yang mereka gunakan untuk bertani kapas, sehingga kapas yang dapat dibeli Jepang turun sebanyak 70%. 
Pada bulan Oktober 2018, para petani kacang mete di daerah Mtwara, Tanzanla, menolak menjual produk mereka karena “badan lelang lokal” tempat mereka biasa menjual kacang mete menawarkan harga yang sangat rendah.

Apakah kamu tahu contoh aksi boikot oleh produsen lainnya? 
#DamaiPangkalDamai
#Producers‘Boycott
#GeneSharp
#nirkekerasan #nonviolence

Universitas Gadjah Mada

Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada

Faculty of Social and Political Sciences
Universitas Gadjah Mada
Jl. Sosio-Justisia No.1 Bulaksumur
Yogyakarta 55281, Indonesia

Phone:
+62-274-563362 Ext. 115

E-Mail:
iis.fisipol@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY