Riset ini dilatarbelakangi fakta bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah wilayah dengan potensi sumber daya manusia di bidang ekonomi kreatif yang besar, dimana BEKRAF mengestimasikan setidaknya terdapat 172.230 pelaku usaha ekraf di DIY pada 2016 yang tersebar dalam setidaknya 5 sektor industri kreatif: kuliner, kriya, tata busana, penerbitan, dan fotografi. Di sisi lain, kondisi tersebut sejatinya bertalian dengan kemunculan tren co-working space di wilayah (DIY) yang menawarkan alternatif “ruang kreatif” yang berfungsi sebagai: (i) pencipta dan pengembang potensi ekonomi kreatif (inkubator); (ii) dan ruang berjejaring antar pelaku ekonomi kreatif (hub). Sayangnya, pemerintah DIY hingga saat ini belum meregulasikan kelindanan dari kehadiran co-working space dan potensi ekonomi kreatif. Sehingga pemetaan regulatif atas hal tersebut perlu segera dijalankan.
Riset ini kemudian hendak mengeksplorasi pengetahuan mengenai peran co-working space dalam mendukung pemberdayaan ekraf. Fokusnya ialah bagaimana memetakan potensi-potensi yang dimiliki oleh co-working space, sebagai penyedia ‘ruang kreatif,’ dalam menyediakan dan menyangga ekosistem kreatif sehingga para pelaku ekraf dan sektor industri kreatif bisa tumbuh dari sana.
Research Team
Research Team Leader
Siti Daulah Khoiriati, M.A.
Research Team Members
Dr. Riza Noer Arfani, Azza Bimantara, S.IP (Asisten Peneliti), Arindha Nityasari, S.IP (Asisten Peneliti)
Research Team Leader
Siti Daulah Khoiriati, M.A.
Timeline
March 2019 – Present
Partner Institution
Forbil Instiute