#IPEDia Momentum Kebangkitan Neoliberalisme
Tata kelola pembangunan dunia sejak 1980-an didominasi oleh model neoliberalisme. Secara umum, neoliberalisme menekankan pada peran mekanisme pasar bebas yang lebih kuat dibandingkan otoritas negara. Kebangkitan neoliberalisme (atau liberalisme ortodoks) berangkat dari setidaknya tiga momentum dalam ekonomi politik global.
Pertama, Keynesianisme, model pembangunan pasca-Perang Dunia II yang menekankan pada intervensi pemerintah dalam sektor ekonomi makro telah gagal mencegah dampak dari Krisis Minyak Dunia 1973. Friedrich Hayek (1944) mengkritik inefisiensi ekonomi Keynesian dalam mendorong akumulasi kapital di sektor privat yang berimplikasi terhadap Resesi Ekonomi Global sepanjang dekade 1970-an hingga pertengahan 1980-an. Alhasil, Keynesianisme mulai ditinggalkan.
Kedua, adalah pengaruh komunitas epistemik neoliberal seperti Mont Pelerin Society (Block, 1996). Para anggotanya seperti Friedrich Hayek, Milton Friedman, dan Karl Popper berhasil meyakinkan para pemimpin dunia seperti Ronald Reagan dan Margaret Thatcher untuk menerapkan kebijakan ekonomi pasar bebas dan anti-intervensi pemerintah. Dampaknya, sektor privat seperti perusahaan multinasional mulai berekspansi melalui rantai produksi global.
Ketiga, berakhirnya Perang Dingin (1989-1991) yang didukung oleh gelombang demokratisasi secara global (Huntington, 1991) yang memperlihatkan turunnya legitimasi otoritarianisme, khususnya rezim komunis di Eropa Timur dan Afrika. Hal ini sebelumnya juga telah dibayangkan oleh Francis Fukuyama dalam buku The End of History? (1989)
Ingin tahu apa saja fitur-fitur Neoliberalisme dalam konteks pembangunan internasional? Simak#IPEDia setiap Jumat di @iis_ugm