[IIS RECAP] Masterclass Penelitian Kebijakan Pembangunan Kritis – Strategis

Masterclass Penelitian Kebijakan Pembangunan Kritis – Strategis

Pada tanggal 27-30 November 2022 lalu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) dan Pusat Analisis Kebijakan dan Kinerja, Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan Pelatihan “Masterclass Penelitian Kebijakan Pembangunan Kritis – Strategis” yang diikuti oleh analis kebijakan dari PAKK. acara tersebut diselenggarakan selama 4 (empat) hari pelatihan di ruang BA 201 dan BG202 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada dengan format hybrid. Selama 4 hari pelatihan, IIS UGM menghadirkan pembicara dari kalangan akademisi maupun praktisi untuk membagikan ilmunya bersama para peserta pelatihan di ruang BA 201 dan BG202 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada. Rangkaian acara resmi dibuka pada tanggal 26 Desember 2022 dengan acara pembukaan dan makan malam bersama.

Minggu, 27 Desember 2022 menjadi hari pertama pelatihan Masterclass Penelitian Kebijakan Pembangunan Kritis – Strategis, dan diselenggarakan di ruang BA 201 FISIPOL UGM. untuk mengisi kegiatan di hari pertama, IIS UGM mengundang tiga pembicara sebagai narasumber pelatihan. Sesi pertama pelatihan yang bertema “Fondasi Penelitian Kebijakan Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan” menghadirkan  Prof Mohtar Mas’oed, Profesor Emeritus dalam studi ekonomi politik pembangunan. Sesi dilanjutkan dalam sesi kedua yang bertajuk “Penelitian Kebijakan Pembangunan: Analisis, Desain Rekomendasi dan Strategi“, dan menghadirkan Dr Indri Dwi Apriliani, Dosen Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik FISIPOL UGM. Hari pertama diakhiri dengan sesi ketiga, “Big Data dan Penelitian Kebijakan Pembangunan” yang menghadirkan Treviliana Eka Putri, M.Int.Sec, Direktur Center for Digital Society (CfDS), Universitas Gadjah Mada

Untuk hari kedua dan seterusnya, ruangan kegiatan beralih ke ruang BG202 FISIPOL UGM. Hari kedua dimulai dengan sesi “Isu Sentral 1—Ekonomi-Bisnis dan Pembangunan” yang menghadirkan Dr Riza Noer Arfani, Dosen senior Kajian Ekonomi Politik Global, Universitas Gadjah Mada. Hari kedua kemudian dilanjutkan dengan sesi “Isu Sentral 2—Dimensi Sosial dalam Pembangunan” yang dipandu oleh Fransiskus Agustinus Jalong, PhD (Cand.), Dosen Departemen Sosiologi danPeneliti Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP), Universitas Gadjah Mada. Dr Hasrul Hanif, Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan melanjutkan dengan sesinya, “Isu Sentral 3—Dimensi Politik dalam Pembangunan“, sebelum ditutup oleh Dr Luqman-nul Hakim, Direktur Institute of International Studies lewat sesinya yang bertajuk “Isu Sentral 4—Dimensi Politik Global dalam Pembangunan“.

Hari ketiga dibuka dengan sesi “Evidence-based Policy dan Penelitian Kebijakan Pembangunan” yang dipandu oleh Ah Maftuchan, Direktur The Prakarsa. Dr Kuskridho Ambardi, Pakar komunikasi politik, Universitas Gadjah Mada menjadi pengisi materi di sesi selanjutnya yang bertajuk “Komunikasi Politik Kebijakan“. Sesi ketiga ditutup oleh Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni Universitas Gadjah Mada.

Hari terakhir menghadirkan tiga narasumber terakhir, sebelum diakhiri dengan sesi post-test dan evaluasi, sebelum dilanjutkan dengan sesi penutupan dan penyerahan sertifikat. untuk hari terakhir, IIS UGM mengundang Muhadi Sugiono, M.A., Dosen senior, Departemen Ilmu Hubungan Internasional sebagai narasumber sesi pertama. Sesi kedua dilanjutkan oleh Fitra Moerat Sitompul, Ketua MediaLab TEMPO, sebelum dilanjutkan oleh Yasha Chatab, Director of International Business & Government Relations – WIR Group sebagai narasumber sesi terakhir. Sesi dilanjutkan dengan post-test dan evaluasi sebagai sarana evaluasi penyelenggaraan rangkaian kegiatan pelatihan, sebelum kegiatan resmi ditutup oleh Dr Luqman-nul Hakim.

Secara umum, rangkaian acara pelatihan Masterclass Penelitian Kebijakan Pembangunan Kritis – Strategis berlangsung dengan lancar dan kondusif, serta mendapatkan respon positif dari para peserta.

[IIS RECAP] Beyond The Great Wall #23 : “The Sites Must (Not) Flow! : An Introduction to Chinese Policies toward Cross-Border Data Flow”

Jumat, (25/11) lalu, Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) telah berhasil menyelenggarakan edisi ke-23 dari forum diskusi Beyond The Great Wall (BTGW). dalam edisi kali ini, IIS UGM mengundang Lazarus Andja Karunia, alumni Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada sebagai narasumber. Sebagai moderator, IIS UGM mengundanng Fanya Tarissa Anindita, Staf Divisi Publikasi IIS UGM untuk mendampingi Andja dan para partisipan.

Edisi BTGW kali ini berjudul “The Sites Must (Not) Flow! : An Introduction to Chinese Policies toward Cross-Border Data Flow”, dan membahas mengenai kebijakan dan perspektif dari pemerintah Cina terhadap Cross-Border Data Flow.

Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.

[IIS RECAP] Beyond The Great Wall #22 : “Menjelang Kongres Nasional ke-20 PKC : Apa yang Menarik”

Jumat, (30/09) lalu, Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) telah menyelenggarakan edisi ke-22  dari forum diskusi Beyond The Great Wall (BTGW). Dalam kesempatan yang bertepatan dengan persiapan Kongres Nasional ke-20 dari Partai Komunis Cina (PKC), IIS UGM mengundang Nur Rachmat Yuliantoro, Dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada sekaligus inisiator dari program Beyond The Great Wall. Sebagai moderator, IIS UGM menghadirkan Ni Made Diah Apsari Dewi, Staf Divisi Riset IIS UGM

Dalam edisi yang bertajuk “Menjelang Kongres Nasional ke-20 PKC : Apa yang Menarik” kali ini, Rachmat  mengajak para partisipan untuk berdiskusi mengenai persiapan dan hal-hal menarik yang dapat terjadi menjelang Kongres Nasional  Partai Komunis Cina, ditengah berbagai polemik dan isu yang sedang dihadapi oleh pemerintah Cina, baik di lingkup dalam negeri maupun internasional.

Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.

[IIS RECAP] GOSOUTH 2022 : Transcending the North – South Divide? : G20 and Multilateralism in Turbulent Global Politics

Sebagai bagian dari rangkaian acara G20 IIS UGM dan Dies Natalis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, pada 13 –15 September 2022 lalu, Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) menyelenggarakan GOSOUTH 2022 : Annual Convention on the Global South, yang bertajuk Transcending the North – South Divide? : G20 and Multilateralism in Turbulent Global Politics. Edisi keempat dari konferensi internasional GOSOUTH ini diselenggarakan selama 3 hari, yang terbagi dalam satu hari untuk sesi konferensi dan dua hari untuk sesi konferensi dengan melalui platform daring Zoom Meeting.  

Pada hari pertama yang merupakan sesi konferensi, IIS UGM mengundang empat pembicara untuk membagikan pemikirannya mengenai Global South. Sesi dibuka dengan welcoming speech oleh Dr. Nur Rachmat Yuliantoro sebagai Kepala Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada. Chair sesi Keynote, Dr. Poppy Sulistyaning Winanti  melanjutkan sesi dengan mengenalkan keynote speaker, Dr. Sharifah Munirah Alatas (Universiti Kebangsaan Malaysia). Dr. Sharifah menyampaikan keynote speech selama kurang lebih 30 menit, sebelum dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan peserta konferensi.  

Sesi dilanjutkan dengan dipandu oleh Yulida Nuraini Santoso, dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada yang akan berperan sebagai chair untuk sesi pembicara. Sesi presentasi pembicara dibuka oleh Dr. Riza Noer Arfani (Universitas Gadjah Mada), yang menyampaikan materinya secara langsung selama 30 menit, sebelum dilanjutkan oleh Dr. Alexander Davis, (University of Western Australia). Sebagai penutup sesi presentasi, pembicara terakhir, Dr. Sara Davies (Griffith University) menyampaikan materinya lewat video pre-recording. Seusai pemaparan oleh ketiga pembicara, sesi GOSOUTH 2022 hari pertama diakhiri oleh sesi tanya jawab selama kurang lebih 30 menit, sebelum kemudian ditutup oleh chair.  

Pada hari kedua dan ketiga, sesi panel menghadirkan presentasi para paper presenter yang dibagi kedalam lima panel berbeda sesuai dengan tema sebelum kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Hari pertama dibuka dengan tiga panel berbeda. Panel pertama, Theorising Global South and Global Governance: Representation, Solidarity and Realpolitik,  yang terdiri dari tiga paper. Panel kedua, Climate Justice and Energy Transition, terdiri dari dua paper. Setelah break ISHOMA, hari kedua ditutup dengan sesi panel ketiga, Global Health Architecture: Contested Governance and the Reconfiguration of Global Politics yang terdiri dari tiga paper. Hari ketiga dan terakhir GOSOUTH 2022 terbagi kedalam dua panel, Digital Transformation and Digital Justice: Inequality, Development, Security yang terdiri dari lima paper dan G20 and the Crisis of Multilateralism: Global South and Regional Intersections yang terdiri dari tiga paper. Berakhirnya sesi panel di hari ketiga menandakan berakhirnya rangkaian kegiatan acara GOSOUTH 2022.  

[IIS RECAP] FGD Series G20 #4 : Diversifikasi Energi dan Tantangan Transisi ke Energi Bersih di Tengah Realisme (Geo) Politik

Jumat, (5/08) lalu Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) dan Unit Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat FISIPOL UGM (UP3M) menyelenggarakan edisi keempat dari Focus Group Discussion (FGD) seri FGD FISIPOL UGM untuk Presidensi Indonesia G-20. Edisi kali ini mengangkat tema mengenai “Diversifikasi Energi dan Tantangan Transisi ke Energi Bersih di Tengah Realisme (Geo) Politik”.

Dalam edisi terakhir seri FGD G20 kali ini, IIS UGM mengundang Sularsih (Koordinator Kerja Sama Migas Dirjen Migas), Muhammad Takdir (Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri), dan Elrika Hamdi (Energy Finance Analyst, Institute for Energy Economics and Financial Analysis/IEEFA). Dr. Nanang Indra Kurniawan (Departemen Politik dan Pemerintahan, FISIPOL UGM) dan Raras Cahyafitri, M.Sc (Departemen Ilmu Hubungan Internasional, FISIPOL UGM) dipercaya mendampingi para narasumber sebagai moderator.

Diskusi dibuka oleh Ibu Sularsih yang membahas mengenai upaya-upaya Indonesia dalam merespon isu diversifikasi energi dan tantangan transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan. Sesi dilanjutkan oleh Pak Takdir yang membahas mengenai tantangan, masalah dan kesempatan bagi Indonesia, serta isu pendanaan dan investasi yang dibutuhkan Indonesia. Bu Elrika melanjutkan pembahasan dengan mengangkat tema investasi dan pendanaan, karena negara berkembang membutuhkan modal untuk melakukan transisi energi

Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.

[IIS RECAP] FGD Series G20 #3 : “Transformasi Digital Global Dalam Agenda G20: Menuju Pembangunan Ekonomi Digital Yang Inklusif dan Berkelanjutan”

Jumat, (29/07) lalu Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) dan Unit Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat FISIPOL UGM (UP3M) menyelenggarakan edisi ketiga dari Focus Group Discussion (FGD) seri FGD FISIPOL UGM untuk Presidensi Indonesia G-20. Edisi kali ini mengangkat tema mengenai “Transformasi Digital Global Dalam Agenda G20: Menuju Pembangunan Ekonomi Digital Yang Inklusif dan Berkelanjutan”.

Dalam edisi kali ini IIS UGM mengundang empat narasumber untuk membagikan ilmunya seputar isu Transformasi Digital Global, yaitu Nabilah Nur Abiyanti (Koordinator Divisi Riset Institute of International Studies, UGM), Dr. Ir. I Nyoman Adhiarna, M. Eng. (Direktur Ekonomi Digital Kementerian Kominfo), Rofi Uddarojat (Head of Public Policy and Government Relations in Indonesian E-Commerce Association/IdEA) dan Wahyudi Djafar (Peneliti Kebijakan Digital). Sebagai moderator, IIS UGM mengundang Muhammad Irfan Ardhani, MIR.  (Dosen Departemen Hubungan Internasional, FISIPOL UGM) untuk mendampingi keempat pembicara

Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.

[IIS RECAP] Beyond The Great Wall #21 : “Cina dan Diplomasi Kebudayaan”

Jumat, (29/07) lalu Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) telah menyelenggarakan edisi ke -21 dari forum diskusi Beyond The Great Wall (BTGW). Dalam edisi yang bertemakan “Cina dan Diplomasi Kebudayaan” kali ini, IIS UGM mengundang Arif Darmawan, Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman. Lucke Haryo Saptoaji, staf divisi publikasi IIS UGM dipercaya untuk mendampingi Arif sebagai moderator.

Arif membawakan materinya yang bertajuk “Cultural Soft Power : Diplomasi Publik Cina Melalui Confusius Institute”, dan menelaah bagaimana Confucius Institute yang memiliki 525 cabang di 126 negara di seluruh dunia berperan sebagai sarana diplomasi kebudayaan bagi Cina, termasuk di Indonesia. Dalam proses tersebut, Confucius Institute menjadi sarana di masing-masing negara tuan rumah untuk mempelajari budaya dan sejarah Cina, sembari membangun citra positif untuk CIna.

Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.

[IIS RECAP] FGD Series G20 #2 : Reformasi Arsitektur Kesehatan Global: Menuju Tata Kelola Kesehatan yang Setara dan Berkeadilan”

Jumat, (15/07) lalu  Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) dan Unit Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat FISIPOL UGM (UP3M) menyelenggarakan edisi kedua Focus Group Discussion (FGD)  dari serial FGD FISIPOL UGM untuk Presidensi Indonesia G-20. Edisi kali ini bertemakan “Reformasi Arsitektur Kesehatan Global: Menuju Tata Kelola Kesehatan yang Setara dan Berkeadilan”.

Dalam edisi kali ini IIS UGM mengundang 3 narasumber untuk membagikan ilmunya seputar isu reformasi arsitektur kesehatan global. Sebagai narasumber pertama, IIS UGM mengundang Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid (Juru Bicara G20 Health Working Group). Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D (Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan; Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM) menjadi narasumber kedua, dan Dr. Yoko Ratnasari (Deputy Medical Coordinator, Médecins Sans Frontières Indonesia) menjadi narasumber ketiga. Mendampingi ketiga narasumber, Dr. Muhammad Rum, (Dosen Departemen Hubungan Internasional, FISIPOL UGM) menjadi moderator dalam kesempatan kali ini.

Dr. Siti membuka pembahasan dengan tema “Keterbatasan Tata Kelola Global Saat Ini dan Kepentingan Negara-Negara Selatan”. dalam kesempatan tersebut, beliau menekankan tiga prioritas utama bagi Indonesia, yaitu  membangun ketahanan kesehatan global, harmonisasi protokol kesehatan global serta  memperluas pusat manufaktur dan penelitian global untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon pandemi. Dr. Yoko melanjutkan sesi diskusi dengan mengangkat mengenai tema “Keterbatasan Tata Kelola Kesehatan Global” dan menyoroti isu-isu yang membatasi efektifvitas tata kelola kesehatan global saat ini, terutama di era pandemi. Prof Laksono menutup sesi pemaparan dengan pembahasan mengenai Global Health Architecture Challenges, dan menyoroti tantangan tantangan bagi GHA, yang saat ini dinilai penuh sesak dan kurang terkoordinasi.

Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.

 

[IIS RECAP] FGD Series G20 #1 : “Menuju Pekerjaan yang Layak: G-20, Precariarity dan Tantangan Sektor Ketenagakerjaan”

Jumat, (17/06)  lalu, Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) dan Unit Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat FISIPOL UGM (UP3M) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pertama dari serial FGD FISIPOL UGM untuk Presidensi Indonesia G-20. Edisi pertama kali ini bertajuk “Menuju Pekerjaan yang Layak: G-20, Precariarity dan Tantangan Sektor Ketenagakerjaan”.

Dalam edisi perdana kali ini IIS UGM menghadirkan narasumber-narasumber dari berbagai institusi yaitu Prof. Drs. Anwar Sanusi, MPA, Ph.D (Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan), Indrasari Tjandraningsih, M.A., (Staf Pengajar Ilmu Manajemen Universitas Katolik Parahyangan), Dr. Amalinda Savirani (Ketua Program Doktor Departemen Ilmu Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM),  dan Nining Elitos (Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia). mendampingi para narasumber, Dr. Muchtar Habibi, (Dosen Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik) berperan sebagai moderator.

Diskusi dibuka oleh chair yang membahas mengenai Isu pekerjaan yang penting didiskusikan, dimana menurut ILO hampir separuh pekerja dunia terlibat dalam pekerjaan yang rentan atau dalam sektor informal.  Problematika tersebut juga turut mempengaruhi Indonesia, dan presidensi G20 Indonesia merupakan momen yang tepat untuk membahas isu tersebut. Setelah pembukaan oleh chair, Prof Anwar melanjutkan sesi dengan memaparkan mengenai kondisi, tantangan dan kebijakan pemerintah di bidang ketenagakerjaan.  Bu Indrasari melanjutkan sesi dengan pembahasan seputar isu perlindungan tenaga kerja yang menjadi semakin penting di tengah rezim fleksibilisasi yang berupaya  membuat proses kerja dan produksi lebih efisien. Bu Nining mengangkat isu kondisi serikat buruh yang membutuhkan peran pemerintah dalam menyiapkan kebijakan, pencegahan, pengawasan hukum penting. Terakhir, Dr. Amalinda membahas mengenai G20, precarity, dan tantangan sektor tenaga kerja dari perspektif serikat buruh dalam merespon pergeseran dunia kerja dengan ciri “flexibility” dan “precarity”.

Dalam acara yang berlangsung secara daring di platform ZOOM Meeting IIS UGM selama kurang lebih dua jam tersebut, peserta diskusi secara antusias mendengarkan pemaparan narasumber, dan berpartisipasi secara aktif dalam sesi tanya jawab yang berjalan dengan kondusif.

[IIS RECAP] Beyond the Great Wall #20 : Ekspansi Pengaruh Cina: Kompetisi dan Dominasi

Jumat, (27/05) Universitas Gadjah Mada Melalui Institute of International Studies, Universitas Gadjah Mada (IIS UGM), menyelenggarakan edisi ke 20 dari Forum Diskusi Beyond The Great Wall yang bertajuk “Ekspansi Pengaruh Cina : Kompetisi dan Dominasi” yang berlangsung pada pukul 09.00 – 11.00 WIB secara daring lewat Zoom Meeting IIS UGM.  Dalam kesempatan tersebut IIS UGM menghadirkan dua pembicara untuk membahas mengenai isu ekspansi pengaruh Cina. 

Sebagai pembicara IIS mengundang Muhammad Ridha Iswardhana, Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Teknologi Yogyakarta, dan  Bimantoro Kushari Pramono, Dosen dan Peneliti Digital Diplomacy and Cyberspace, Universitas Paramadina. Mendampingi kedua pembicara, Arrizal Jaknanihan, Staf Riset IIS UGM bertugas sebagai moderator. 

Sesi dibuka oleh Muhammad Ridha yang membawakan materinya yang bertajuk “Geoekonomi Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIIB) : Wujud Dominasi Tiongkok di Dunia”. Ridha membahas mengenai Bank Investasi Infrastruktur Asia atau AIIIB sebagai bentuk dominannya pengaruh tiongkok secara ekonomi. Pemaparan berlangsung kurang lebih sekitar 30 menit, sebelum kemudian dilanjutkan dengan pemaparan selanjutnya. Sebagai narasumber kedua, Bimantoro mengangkat tema yang tidak kalah menarik, yaitu “China – U.S Competition : a Big Data Perspective”. Lewat pemaparannya, Bima mengangkat isu persaingan diantara Cina sebagai rising power dengan Amerika Serikat, lewat perspektif big data 

Seusai pemaparan oleh kedua pembicara, sesi dilanjutkan dengan sesi Q&A untuk mengakomodir pertanyaan dari para peserta diskusi yang cukup antusias dengan materi yang dibawakan oleh kedua pembicara. Secara umum, acara diskusi Beyond The Great Wall #20 berlangsung dengan lancar dan kondusif.