New Search

If you are not happy with the results below please do another search

1 search result for:

1

Mau Bekerja Sama atau Saling Tuding Terkait Kabut Asap?

Kebakaran hutan tropis dan lahan gambut yang melanda Asia Tenggara bagian selatan menunjukkan adanya
masalah kolaborasi antar negara anggota ASEAN dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana kabut asap. Peringatan pada pertemuan ke-21 Sub-Regional Ministerial Steering Committee on Transboundary Haze Pollution (21st MSC) yang menyatakan bahwa titik api berpotensi meningkat sebagai implikasi dari perubahan pola cuaca tidak dihiraukan secara lanjut (ASEAN, 2019a). Ketika kebakaran muncul hingga semakin sulit ditanggulangi, upaya nasional dari masing-masing negara tentu tidaklah cukup. Di tengah bencana ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Indonesia, Siti Nurbaya Bakar mengeluarkan pernyataan bahwa Malaysia ikut andil terhadap kabut asap hasil kebakaran yang meliputi Indonesia.

Balasan menyengat datang dari Menteri Lingkungan Malaysia, Yeo Bee Yin yang mengatakan bahwa Indonesia
tidak dapat menyangkal ketika data yang disediakan oleh badan ASEAN berbicara bahwa titik api lebih banyak
berada di wilayah Indonesia (Jong, 2019). Menyikapi balasan itu, Menteri Siti berujar bahwa Malaysia gagal
membaca data dan lebih baik berkonsentrasi saja untuk menanggulangi tantangan yang dialami masing masing negara (JPNN, 2019). Pertukaran pesan di atas tidak berujung pada diskusi penyelesaian bersama masalah kebakaran dan kabut asap. Justru, ini menguatkan preseden antara Indonesia, Malaysia beserta Singapura bahwa negara lain bersalah atas bencana/kerusakan lingkungan yang terjadi di negara masing-masing. Keadaan menjadi semakin berbahaya ketika narasi yang selama ini dibangun dikuatkan sembari menolak uluran bantuan oleh negara tetangga karena dianggap melukai harga diri bangsa. Seperti yang disampaikan oleh Jati Witjaksono, juru bicara Kementerian LHK baru –baru ini (BBC, 2019).

Minimnya pembicaraan terkait perlindungan lingkungan dan mitigasi bencana bisa jadi merupakan antitesis
dari upaya peningkatan kerja sama ekonomi sebagai bagian dari ASEAN Economic Community. Padahal,
penelusuran lebih jauh akan menunjukkan bahwa salah satu faktor penyebab kebakaran adalah pembukaan lahan yang dilakukan oleh perusahaan sawit Malaysia dan Singapura setelah mendapat izin dari pemerintah Indonesia dan sebaliknya. Langkah untuk menyegel wilayah usaha perusahaan sawit serta tindakan hukum di tingkat nasional (Tjandraningsih, 2019) seharusnya juga diiringi komitmen untuk bekerja sama menyiapkan langkah penanggulangan potensi terjadinya bencana di masa depan.

Peristiwa kebakaran hutan dalam skala besar tahun 2019 menunjukkan kelemahan ASEAN Agreement on
Transboundary Haze Pollution (AATHP) sebagai instrumen utama dalam menanggulangi bencana kabut asap lintasbatas (ASEAN, 2019b). Sekedar menyelenggarakan pertemuan dan mengeluarkan langkah kerja penanggulangan untuk dikerjakan masing-masing pihak tidak memberi dampak signifikan dalam usaha penanggulangan bencana. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran untuk mencapai kesepakatan bersama, mengingat kondisi geografis negara yang terdiri dari berbagi pulau dan berbatasan dengan banyak negara tetangga. Secara praktis tidak mungkin untuk mengeluarkan satu sama lain dari upaya mitigasi bencana kabut asap. Sinyal yang telah dikeluarkan oleh Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, bahwa kerja sama jangka panjang antara negaranya dengan Indonesia untuk menangani bencana (Annuar, 2019) patut disambut untuk meningkatkan kerjasama dalam hal penanggulangan bencana. Sembari menyiapkan bentuk konkrit penyelenggaraan kerja sama, Presiden Joko Widodo dan jajarannya perlu menanggapi positif dengan menggandeng negara ASEAN lain dalam usaha mitigasi bencana kabut asap. Kerja sama Indonesia dan Malaysia dapat menjadi katalis agar target Asia Tenggara Bebas Kabut Asap 2020 yang dicanangkan bersama dengan AATHP benar-benar tercapai.

Referensi:
Annuar, A. (2019, September 15). Amid blame game, Dr M insists long-term haze solution requires international
cooperation | Malay Mail. Retrieved September 16, 2019, from MalayMail website: https://www.
malaymail.com/news/malaysia/2019/09/15/amid-blame-game-dr-m-insists-long-term-hazesolution-
requires-international/1790783
ASEAN. (2019a, August 9). MEDIA RELEASE: Twenty-First Meeting of The Sub-Regional Ministerial Steering
Committee on Transboundary Haze Pollution (21st MSC) | ASEAN Haze Action Online. Retrieved
September 16, 2019, from https://haze.asean.org/2019/08/media-release-twenty-first-meeting-ofthe-
sub-regional-ministerial-steering-committee-on-transboundary-haze-pollution-21st-msc/
ASEAN. (2019b, September 16). COP to AATHP (Conference of the Parties to the ASEAN Agreement on
Transboundary Haze Pollution). Retrieved September 16, 2019, from Association of Southeast Asian
Nations website: https://asean.org/asean-socio-cultural/cop-to-aathp-conference-of-the-parties-tothe-
asean-agreement-on-transboundary-haze-pollution/
BBC. (2019, September 16). Kebakaran hutan dan lahan kian meluas dan kabut asap semakin parah, BNPB
kewalahan padamkan api. BBC News Indonesia. Retrieved from https://www.bbc.com/indonesia/
indonesia-49708970
Jong, H. N. (2019, September 12). Indonesian minister draws fire for denial of transboundary haze problem.
Retrieved September 16, 2019, from Mongabay Environmental News website: https://news.
mongabay.com/2019/09/indonesian-minister-draws-fire-for-denial-of-transboundary-haze-problem/
JPNN. (2019, September 13). Menjawab Kritik Malaysia Soal Asap, Siti Nurbaya: Untuk Apa Berkelit? Retrieved
September 16, 2019, from Www.jpnn.com website: http://www.jpnn.com/news/menjawab-kritikmalaysia-
soal-asap-siti-nurbaya-untuk-apa-berkelit
Tjandraningsih, C. T. (2019, September 14). Indonesia admits haze crossing to Malaysia, charges Malaysian
firms. Retrieved September 16, 2019, from Kyodo News+ website: https://english.kyodonews.net/
news/2019/09/200dcf3e6570-indonesia-admits-haze-crossing-to-malaysia-charges-malaysian-firms.
html


Penulis: Wilibrordus Bintang Hartono